Mohon tunggu...
Bikurmatin
Bikurmatin Mohon Tunggu... Administrasi - Jangan Mempermasalahkan Masalah Yang Belum Terjadi

Facebook: Biqe purpleloverz Instagram: Bikurmatin888 Find my others article on www.asalnulis.xyz/biqe

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Yogyakarta, Trip Berjuta Cerita

2 Januari 2017   15:24 Diperbarui: 16 Juni 2017   09:09 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepertinya sudah agak lama saya tidak berbagi cerita di akun blog tercinta saya ini. Padatnya kesibukan dan kurangnya piknik menjadi alasannya. heheh. Desember 2016 lalu bertepatan dengan long weekend Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW saya dan teman-teman mengorganisir sebuah perjalanan  yang cukup jauh. Kali ini Kota tujuan kita adalah Yogyakarta. Karena sebagian besar dari kami sudah cukup lama tidak berkunjung di kota pelajar tersebut. 

Tentunya butuh persiapan yang lebih lama dan budged yang lebih banyak untuk trip kita kali ini, karena sudah lintas provinsi gitu kan. Sebuah mini bus kapasitas 30 orang sudah kami sewa. Kita mendapatkan harga yang cukup miring untuk sebuah bus ber AC yang lumayan nyaman, yaitu 4.5 Juta untuk perjalanan Sidoarjo - Yogyakarta. Bus Sudah dapat, tinggal mencari tambahan peserta untuk ikutan trip kita, Promosi pun dimulai. 

Lewat Dunia maya dan dunia nyata, agar bus segera terisi penuh. Ternyata cukup susah juga menjadi trip organizer, masalah peserta mundur, peserta yang molor bayar dan sebagainya pun kami alami. Bahkan sampai H-1 bus kami baru terisi pasti 20 Orang, Jadi ada 10 seat yang kosong. Berbagai usaha promosi pun kami lakukan aar bus dapat terisi penuh sehingga kekurangan biaya operasional trip tidak sampai kami tanggung. Dan Alhamdulillah pas ketika kenerangkatan kami tanggal 10 Desember 2016 akhirnya seat terisi penuh, 30 peserta. Benar-benar sebuah keajaiban di detik-detik terakhir.

Sekitar Pukul 21.00 WIB kami bertolak dari tempat tinggal kami di Sidoarjo. Keberangkatan memang agak molor dari jadwal yang sebelumnya pukul 20.00 dikarenakan ada beberapa teman yang memang lokasi rumah agak jauh, sehingga harus dijemput terlebih dahulu. Lalu lintas yang macet sudah pasti bisa kami bayangkan sebelumnya karena mengingat ini adalah long weekend dan tanggal juga masih relatif muda, sehingga pasti banyak yang mengagendakan liburan kali ini untuk berpelesir seperti kita. Baru sekitar satu jam perjalanan kita sudah terkena macet katika memasuki kota Mojokerto. 

Demikian pula ketika memasuki pusat kota demi pusat kota kemacetan tak terelakkan. Tapi kami semua masih dalam perasaan enjoy dan menikmati perjalanan di Bus yang full musik. Dan sepertinya yang paling parah adalah di Kota Kediri. Sebelum akhirnya saya tertidur sehingga tidak menyimak kemacetan lagi dan terbangun ketika terdengar suara ledakan seperti ban pecah yang cukup keras. Dan memang benar saja, ban belakang bus kami meletus, Sopir segera menepikan kendaraan dan mengganti ban. Kami semua keluar dari bus. Keadaan di sekeliling masih pagi sekitar pukul 05.00. Ternyata kami belum keluar dari provinsi jawa Timur, tepatnya masih di Kota Ngawi. Itu artinya yogyakarta apalagi daerah Gunung Kidul yang akan menjadi tujuan pertama kita masih sangan jauh. 

Sekitar 30 menit kemudian kita melanjutkan perjalanan. Hari berangsur siang ketika kita memasuki Kota Yogyakarta, karena di Yogyakarta ternyata macetnya juga lumayan parah. tujuan semula yaitu Pantai Indrayanti dilanjutkan dengan Candi Prambanan dan terakhir ke Malioboro akhirnya kami ubah. Jarak yang harus kita tempuh masih jauh apabila ingin ke Pantai Indrayanti yang ada di daerah Gunung kidul, dikhawatirkan sampai pantai sudah siang, dan tujuan selanjutnya ke Candi Prambanan tidak dapat terealisasi karena Candi Prambanan tutup pukul 16.00. Akhirnya kami memutuskan ke Candi prambanan terlebih dahulu karena letaknya lebih dekat dengan posisi kita saat ini yaitu di pusat kota yogyakarta. 

Selain itu kita juga sudah ingin mandi dan makan. Dan pak sopir pun pastinya perlu beristirahat setelah menempuh perjalanan sekita 15 jam. Hampir 2 kali lipat waktu yang dibutuhkan apabila kita pergi ke Yogyakarta pada hari-hari biasa, Bukan Long weekend. Waktu menunjukkan pukul 11.30 ketika kita memasuki area Candi Prambanan. Kita pun bergegas mencari tempat untuk membersihkan diri, ada juga yang mencari tempat untuk makan. Setelah mengantongi tiket seharga Rp 30.000/orang kami pun memasuki kompleks Candi Hindu terbesar di Dnnia ini. Dan memang benar-benar maha karya yang menakjbkan. Sudah beberapa kali ke Yogya memang baru kali ini saya ke Candi Prambanan. Keluarkan tongsis, keluarkan Hand phone yang kameranya paling bagus, Langsung saya kita berpose dengan latar belakang Candi Prambanan di kejauhan. Benarkah Candi se megah ini hanya dibangun dalam waktu semalam??. Entahlah saya sendiri belum pernah mendengar penjelasannya secara ilmiah. Hehehe.

Kami pun berjalan menyusuri kompleks candi yang terlihat sangat bersih dan terawat. Syukurlah kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan terlihat di tempat ini. Pengunjung cukup ramai tapi masih jauh dari kata crowded karena area candi yang cukup luas. Cuaca yang tidak terlalu panas membuat kita betah berpose sana-sini. sebenarnya kawasan Candi Prambanan ini sangat luas dan ada museumnya juga, akan tetapi kami tidak sempat mampir ke semua kawasan dikarenakan waktu yang terbatas dan harus melanjutkan perjalanan ke tujuan kita selanjutnya yaitu Pantai Indrayanti. Semoga masih keburu untuk melihat sunset di Pantai Indrayanti. 

Di kawasan Candi Prambanan ini juga ada pasar wisata yang menjual aneka kerajinan khas Yogyakarta dan souvenir yang bagus-bagus sekali. Tapi kita menahan hasrat untuk shopping karena pasti akan memakan waktu. Agenda Shopping nanti saja di Malioboro. Pukul 14.30 kami pun melanjutkan perjalan ke tujuan selanjutnya yaitu Pantai Indrayanti. Yang menurut estimasi Pak Sopir kami yang ramah kita akan sampai kira-kira pukul 17.00, jadi mungkin bisa dapat su set.

Sampai memasuki kawasan gunung kidul lalu lintas masih ramai lancar. Disini kita tidak akan menemui papan rambu-rambu berwarna hijau putih yang menunjukkan arah-arah seperti di jalanan tempat wisata pada umumnya, kita hanya akan menemukan pondok-pondok bertuliskan Info Wisata Pantai Indrayanti, Info Wisata Goa Pindul, dsb , yang artinya apabila kita belum tau jalan yang benar menuju tempat wisata di gunung kidul, kita harus menyewa seornag giude warga lokal sebagai penunjuk jalan. Dan saya rasa ini juga bagus karena menunjang perekonomian penduduk setempat. Akhirnya kami membayar seorang Bapak-bapak untuk mengantar kami menuju Pantai Indrayanti melalui jalan alternatif karena infonya jalur utama macet parah. 

Setelah membayar Rp 30.000 untuk jasa Si Bapak, dan Rp 300.000 untuk HTM ke Pantai Indrayanti untuk 30 orang, kami pun melanjutkan perjalanan di jalanan yang semakin ekstrim dan berkelok-kelok memacu adrenaline. Oh ya di sepanjang perjalanan beberapa kali kami bertemu dengan gerombolan anak kecil di pinggir jalan yang mengacungkan tangan dan menggerak-gerakkan jempol. Saya bertanya kepada pak supir apa maksud gerakan mereka? katanya minta dibunyikan klakson.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun