Mohon tunggu...
Bikurmatin
Bikurmatin Mohon Tunggu... Administrasi - Jangan Mempermasalahkan Masalah Yang Belum Terjadi

Facebook: Biqe purpleloverz Instagram: Bikurmatin888 Find my others article on www.asalnulis.xyz/biqe

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bersama Para Sahabat di Bukit Paralayang,"Gunung Banyak", Kota Batu-Malang

20 September 2016   14:32 Diperbarui: 20 September 2016   14:41 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

penerbangan pertama tak selalu langsung berhasil (dokpri)
penerbangan pertama tak selalu langsung berhasil (dokpri)
persiapan penerbangan (dokpri)
persiapan penerbangan (dokpri)
Sebenarnya selain spot paralayang disini ada satu spot lagi yaitu Omah kayu,  yaitu semacam bangunan rumah pohon yang dari atasnya kita juga bisa melihat pemandangan dari ketinggian. Untuk masuk kesana dikenakan tiket lagi sebesar Rp. 5000/orang dan diberi waktu selama 5 menit untuk berfoto-foto. Tapi kali ini kita tidak berkunjung ke omah kayu mengingat hari semakin sore dan pasti antriannya banyak karena pengunjung sedang banyak-banyak nya.

Puas berfoto-foto dan menyaksikan serunya Paralayang kami pun memutuskan untuk turun. Karena Lokasi wisata ini tutup pukul 05.00 sore.  Di perjalanan pulang kami mampir ke Alun-alun Kota Batu untuk mencari makanan karena perut sudah mulai keroncongan sekaligus Sholat ashar di masjid besar yang ada di depan Alun-alun Kota batu.  Suasana alun-alun Kota batu di sore hari begitu ramai seperti alun-alun kota pada umumnya. Di sekeliling alun-alun berjajar penjual street food dan pedagang kaki lima. Aneka  Jajanan seperti Sempol Malang, Bakso Malang,Sosis bakar, es jeruk peras dll begitu mengundang selera. 

Yang menarik disini ada Bianglala besar yang bisa menambah hiburan warga yang berkunjung. Dan tentusaja kita tidak tahan untuk take some pictures lagi karena alun-alun ini terlihat begitu cantik dengan monumen 3 butir buah apel di tengah-tengah nya sebagai symbol Kota Batu yang terkenal dengan apel nya. Foto-foto lagi lah kita mumpung ada disini.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Perut sudah kenyang dengan semangkok Bakwan Malang dan jajanan-jajanan lainnya. Akhirnya sekitar Pukul 16. 30 kita melanjutkan perjalanan pulang. Sudah diduga jalanan pasti bakal macet karena arus balik mereka yang mudik untuk merayakan Idul Adha di kampung halaman maupun mereka yang berpiknik ria seperti kita. Untunglah kita membawa motor sehingga masih bisa menyelip disela kemacetan. 

Perjalanan pulang kali ini kita tempuh selama kurang lebih 3.5 jam karena lalu lintas yang padat dan kita berhenti sejenak di sebuah masjid besar untuk sholat maghrib. Kita terpisah satu sama lain karena kemacetan sehingga sampai rumah pun tidak berbarengan. Tapi tak masalah karena masing-masing sudah hafal jalan pulang, meskipun saya dan teman saya sempat mau menyasar sekali. 

Sekitar pukul 20.00 akhirnya kita selamat kembali kerumah masing-masing. Liburan singkat kali ini sangat berkesan seperti liburan-liburan sebelumnya bersama para sahabat. Memang semua bukan tentang kemana kita pergi, tapi tentang bersama siapa kita pergi. Bukan tentang bagaimana mencari kebahagiaan, tapi bagaimana kita menciptakan kebahagiaan. 

Sampai bertemu di artikel travelling saya selanjutnya Kompasianer.

Here we are in action

dokpri
dokpri
dkopri
dkopri
dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun