B. Follow Up
Jika orang yang kamu sayangi diberikan obat oleh psikiater selalu ingatkan untuk meminum secara rutin. Jangan pernah kita malah menyuruh untuk berhenti meminum obat karena takut kecanduan, takut organ dalam rusak, tolong tanpa harus kita takut takuti, dia sudah malas untuk mengkonsumsi obat. Jangan sampai malah kita membunuh dia.
C. Proaktif
Orang dengan kecenderungan bunuh diri seringkali merasa ragu, apakah mereka bisa merasa lebih baik. Jadi yang bisa kita lakukan adalah dengan bersikap proaktif, ajaklah dia untuk konsultasi, jalan-jalan keluar, ajak dia bermain, telepon, chatting, apapun itu.
D. Dorong Aktifitas Positif
Kita bisa mendorongnya untuk melakukan banyak kegiatan positif seperti olahraga, melukis, memasak, dorong untuk tidur yang cukup dan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
E. Buat Rencana Pertolongan Pertama
Ajak untuk membuat rencana  jika terjadi krisis bunuh diri kembali. Petakan waktu-waktu yang rawan seperti tanggal kematian orang yang dia sayangi, ulang tahun anaknya yang sudah meninggal, dan lain-lain dan sertakan nomor telepon darurat jika terjadi krisis lagi.
Terakhir, orang yang ingin melakukan bunuh diri sebenarnya bukan karena dia ingin mengakhiri hidup. Mereka hanya ingin mengakhiri rasa sakit. Jika kamu memang peduli dan ingin membantunya, bantu dia  dengan cara mencari pertolongan yang diperlukan. Bantu dia mengakhiri rasa sakitnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H