Mohon tunggu...
biiop2000z-mikrobagoogle
biiop2000z-mikrobagoogle Mohon Tunggu... -

sukses 1% bakat , 99% kerja keras

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pertarungan Teknologi Pertanian Dunia (Kimia VS Organik)

20 April 2015   19:39 Diperbarui: 16 Agustus 2015   05:25 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14295331941740618441

Rentetan upaya seperti dengan memasok bahan organik sebagai sumber bio-energi dan mengelola dengan bijak, mengatur tata air tanah, mengembangkan kehidupan biologi tanah, menyeimbangkan kesuburan kimia tanah, dan menjaga tanah dari bahaya erosi terasa sangat mahal.
Tanah kaya mineral pirit yang kalau penanganannya keliru berubah menjadi tanah sulfat masam yang mengandung berbagai unsur kimia yang mencapai tarap beracun seperti sulfida, sulfat, aluminium, mangan, besi dan berbagai senyawa organik berbahaya bagi tumbuh kembang tanaman. Tanah sulfat masam dapat dijadikan produktif apabila sifat-sifat buruk itu dapat diredam.  Namun, untuk menjadikan tanah sulfat masam menjadi produktif juga memerlukan biaya yang mahal.

Disisi lain keterbatasan pengusahaan luasan lahan subur oleh petani khususnya di Pulau Jawa (rata-rata 0,2 – 0,4 ha/KK) dan beralihnya fungsi lahan subur ke industri, pemukiman serta meluasnya lahan tidur menyebabkan terus merosotnya produksi pangan nasional. Untuk dapat mencukupu kebutuhan keluarganya petani memacu produksi yang cenderung memaksakan produktivitas tanah dengan cara memberi input kimia yang melebihi daya dukung lingkungan, justru mempercepat kemerosotan produksi.
Pemakaian sarana produksi, diantaranya pupuk inorganik, pada usaha pertanian sawah, lahan kering perkebunan dan hortikultura terus-menerus meningkat, namun tidak selalu diikuti dengan produksi membaik, tetapi justru terjadi Levelling of yang dikuti dengan menurunnya produksi. Kejadian itu ditafsirkan sebagai akibat kejenuhan unsur hara, ketimpangan unsur hara, keracunan satu atau lebih unsur hara,daya dukung biota tanah dan lingkungan yang tidak memadai, perembesan unsur hara keperairan bebas yang menimbulkan berlangsungnya eutrofikasi.

Berbagai macam teknologi seperti pemupukan kimia dan hayati pada kenyataannya hanya menyelesaikan permasalahan yang parsial pada tanaman maupun tanah. Bila salah kelola ini dibiarkan berlangsung terus, area pertanian produktif yang diusahakan tanahnya menurun produktivitasnya akan makin luas. Revolusi hijau yang diterapkanini telah membawa dampak yang mengkhawatirkan kelangsungan hidup dankelestarian lingkungan di masa depan. Residu toxic kimia dalam pangan hasil budidaya banyak mengganggu kesehatan dan menimbulkan berbagai penyakit bagi hewan maupun manusia yang mengkonsumsinya, Menyikapi permasalahan pokok ini perlu ada loncatan teknologi pertanian yang mampu memberikan peningkatan produksi yang berlipat ganda secara berkelanjutan;tetap menjaga mutu dan keutuhan lingkungan agar selalu mampu mendukung tumbuh kembang tanaman secara ideal tanpa membahayakan lingkungan hidup dan mahluk lain di muka bumi.

Solusi masalah ini adalah perlu loncatan teknologi yang mampu menciptakan keseimbangan alami secara ekologis dalam lingkungan usaha pertanian yang meningkatkan daya dukung lingkungan, mampu memenuhi kebutuhan tumbuh kembang tanaman agar dapat berproduksi maximal melalui pemberian input yang optimal ke dalam lingkungan tumbuh tanaman.
Teknologi semacam ini adalah teknologi yang bekerja secara holistik memperbaiki dan meningkatkan kualitas tanah dan tumbuh kembang optimal/ maksimal tercapai dan berkelanjutan. Sebagai jawaban terhadap tantangan tersebut di atas dirancang sebuah teknologi di luar rekayasa genetik (non konstelasi genetik tanaman) yaituTeknologi Bio Perforasi yang aplikasinya telah ditemukan ramuan pupuk hayati Bio P2000Z.

B. Sekilas Tentang Teknologi Bio Perforasi (Bio P2000Z)

Teknologi Bio Perforasi adalah penerapan teknologi holistic dalam budidaya secara komprehenship dengan membentuk dan mengkondisikan keseimbangan ekologis alamiah melalui sekumpulan jasa mikro-organisme unggul berguna yang dikondisikan,bersinergi dengan mikroba alami indogenus; dan dengan menggunakan prinsip “mem- bioPerforasi“ secara alami oleh zat anorganik, organik dan biotik pada mahluk hidup (seperti tanaman) sehingga memacu dan/atau mengendalikan pertumbuhan dan produksinya.
Teknologi Bio Perforasi diterapkan dengan mengaplikasikan pupuk Pupuk hayati BioP2000Z hasil ramuan dari kumpulan mikro-organisme indegenus terseleksi bersifat unggul berguna yang dikondisikan agar dapat hidup harmonis bersama saling bersinergi dengan kultur mikro-organisme local sinergistinya yang mampu menghasilkan nutrisi dan unsur hara mikro dan makro yang berguna bagi mikroba simbionnya dan komoditas budidaya. Kemampuan mikro organisime dalam mengatasi hambatan tumbuh kembang tanaman dalam proses Bio kimia dalam lapisan paedosfer mulai disadari.

Namun demikian, tidak semua mikro-oragnisme yang dijumpai dalam tanah tergolong unggul dan berguna.Unsur hara yang tertambat dalam bentuk organik dapat diurai menjadi bentuk tersedia bagi tanaman berkat jasa mikro-organisme yang terlibat dalam dekomposisi.Selain itu mikro-organisme mampu menyediakan berbagai bahan senyawa organik,seperti asam amino, asam organik, alkohol rantai pendek, antibiotika, fito hormon, enzim, dan senyawa organik yang merupakan senyawa intermediate/ sekunder (precursor) senyawa yang menjadikan tanaman memiliki ketahanan hama dan penyakit.

Sekumpulan mikro-organisme khusus yang unggul berguna mampu mengubah unsur hara esensial yang semula berbentuk gas menjadi bentuk yang dapat diserap tanaman.
Ketidak hadiran mereka menjadikan tanah itu tidak mampu secara optimal mendukung tumbuh kembang tanaman secara ideal. Selain pemahaman kaidah-kaidah penunjang tumbuh kembang tanaman yang berasal dari tanah, bahan organik, unsur hara esensial, dan mikro-organisme unggul berguna, kemampuan tumbuh kembang tanaman dan ketahanannya terhadap hama serta penyakit dipacu melalui rekayasa genetik, varietas atau klon baru bermunculan dengan sifat unggul dalam berproduksi dan tahan terhadap hama dan penyakit. Namun demikian, semua itu belum mampu memenuhi kebutuhan beras, jagung, kedelai dankacang tanah secara nasional.

1. Mekanisme Kerja Teknologi Bio Perforasi
Cara Kerja Mikro organisme dengan teknologi Bio Perforasi, di dalam tanah, mikro-organisme itu menambah penyediaan unsur hara yang dapat diserap tanaman dari sumber yang tidak tersedia melalui penyerapan kesetimbangan energi di lingkungan, produksi ikatan organik aktif, mineralisasi bentuk unsur terikat secara kompleks dalam bahan organik, pelarutan senyawa inorganik, dan fixasi nitrogen udara sehingga menjalankan fungsi kompos hamparan dan Bio Fabrication (pabrik hara hidup) secara alamiah.

Mikro-organisme unggul berguna yang disemprotkan pada permukaan daun dan ranting hidup dari cairan gutasi dan bekal nutrisi dan unsur hara yang sebelumnya telah ditambahkan di daun. Mikro-organisme selanjutnya memproduksi berbagai senyawa organik sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman dan mikro-biotatanah.
Bio-Aktif ini selanjutnya menghasilkan senyawa ionik dan energi siap serap,membantu masuknya hara, menggiatkan mitosis-miosis-diferensiasi sel, memperlancar transfer energi kinetik, dan meningkatkan (mengaktifkan jalur hill) fotosintesis. Hasil dari aktivitas mikro-organisme itu menjadikan lingkungan pertumbuhan akar (tanah)menjadi sangat kondusif bagi tanaman dan merangsang tumbuh kembang serta dayaproduksi tanaman meningkat. Teknologi ini lebih dari sekedar penyubur atau pupuk tanaman biasa

2. Cara Aplikasi dan Manfaat Penggunaan pupuk Bio P2000Z
Aplikasi pupuk hayati BioP2000Z berupa larutan yang disemprotkan dan/atau disiramkan ke tanah dan permukaan daun dan jaringan tumbuh serta ranting tanaman dan/atau kombinasinya dengan memanfaatkan efek sinergi hasil interaksi pupuk hayati (kultur-campuran mikro-organisme unggul berguna dengan stimultannya).
Efek sinergi tersebut diwujudkan dalam bentuk :
(1) diredamnya faktor penghambat tumbuh kembang tanaman yang dijumpai dalam tanah,
(2) adanya produksi senyawa bio-aktif seperti enzim, hormon, senyawa organik, dan energi kinetik yang memacu metabolisme tumbuh kembang akar dan bagian atas tanaman,
(3) fotosintesis makinefisien karena jalur reaksi Hill teraktifkan,
(4) fixasi nitrogen non-simbiotik dansimbiotik meningkat,
(5) pasok dan penyerapan hara oleh akar makin efesien, lancar,dan berimbang,
(6) ketahanan internal terhadap hama dan penyakit meningkat, dan
(7) produksi dan mutu hasil meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun