"Marapu mendapati kekerasan berlapis. Sudah lah, dia etnis minoritas dan agama lokal juga tidak diakui oleh negara. Bahwa mengintervensi marapu bukan berbicara soal keyakinan tetapi yang kita lihat adaah bagaimana hak dia setara dengan lainnya, misalnya akses pendidikan, layanan kesehatan
 dan akses terhadap lingkungan," tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!