1. Jadwal kedatangan bus yang seringkali terlalu lama
2. Pengaturan antrian bagi penumpang yang hendak naik dan turun dari bus.
3. Pengaturan jalur Busway yang selalu di terobos para oknum pengguna mobil pribadi tak berperasaan.
Ada sebuah pengalaman kami kemarin (Selasa 12/4/2016), di sky walk Senen ke Senen Central, seorang awak halte Trans Jakarta (seorang wanita) bersusah payah menuntun seorang penumpang disabilitas untuk menyeberang dari halte busway Senen ke Senen Central. Si wanita awak Halte Trans Jakarta dengan rompi merah kelihatan tidak mengindahkan apakah orang disekelilingnya memperhatikan atau tidak, yang penting dia sudah memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Bahkan saat kami dekati untuk diajak bincang-bincang dia menolak dengan alasan masih jam kerja dan takut dilihat atasan masuk media.
WOW !! satu kata WOW !! tidak mau diliput media, padahal dia sudah melakukan tugas yang baik. Seharusnya dia setuju saja diliput agar menjadi inspirasi bagi orang lain. Tapi inilah fenomena. Yaitu fenomena Trans Jakarta dalam dinamika pelayanan publik yang mereka lakukan sepenuhnya untuk masyarakat Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H