Mohon tunggu...
Michael Binyo
Michael Binyo Mohon Tunggu... Jurnalis -

Bagian kecil dari sebuah bangsa besar, yakni Bangsa Indonesia dengan kebhinnekaannya. Jurnalis junior di sebuah media online. Hobbi menulis, nonton film drama komedi situasi, membaca kisah nyata yang inspiratif, dan keliling mencari tempat-tempat menyenangkan di tengah hiruk-pikuknya ibukota. Kurang menyukai orang yang memiliki sifat 'aneh' dalam berteman. Membuka diri untuk dikritik, diberi masukan, dan diberi pengarahan positif mengenai. Mengidolakan kepribadian serta pemikiran Pak Harto, Gus Dur, John Lennon, Nelson Mandela, dan Mahmud Madaul (orang pertama yang memberi wawasan menulis). Cinta keluarga, loyal, dan tidak suka nongkrong berlebihan. Akhir perkenalan, semoga tulisan-tulisan ini berguna bagi siapapun yang membacanya. Menjadi inspirasi, membuka wawasan baru, dan yang terutama adalah membuat setiap orang Indonesia yang membacanya semakin mencintai Bangsa Indonesia serta semakin bangga terlahir sebagai Bangsa Indonesia. Regards, Binyo

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kepolisian Harus Selalu Ada untuk Masyarakat

11 April 2016   02:05 Diperbarui: 11 April 2016   02:19 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta (April 2016) --- Pukul 21.00 WIB, tepat tanggal 3 April 2016, sebuah mikrolet M01 Jurusan Kampung Melayu-Senen terbakar tiba-tiba dalam perjalanannya dari Kampung Melayu menuju Senen. Menurut pengemudinya bernama Ardi, mobil yang dikendarainya dengan nomor polisi B1693IV ini sudah mengeluarkan asap dengan bau tidak sedap sejak di Jalan Matraman Jakarta Timur.

Tiba di depan gedung LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) Jalan Salemba, mobil mengeluarkan asap tebal sehingga Ardi langsung menginstruksikan penumpang untuk keluar agar tidak terjadi sesuatu apapun.

" tapi apa mau di kata, tiba-tiba ada api dari kap mesin depan, dan asap semakin tebal, lalu mulai terbakar," jelas Ardi kepada Cendananews di lokasi.

Ardi beserta beberapa pengemudi sepeda motor yang melintas, dibantu petugas keamanan Gedung LAI dan Grha Oikumene, berupaya memadamkan api menggunakan air seadanya sambil menunggu pihak pemadam kebakaran pos matraman jakarta timur tiba di lokasi.

Menurut Johanes, petugas keamanan gedung LAI, tidak ada satupun petugas kepolisian yang datang terkait peristiwa ini.

" cukup membingungkan juga, tidak ada polisi hadir padahal polsek matraman jaraknya hanya kurang lebih 200 meter dari tempat kejadian. Justru bapak-bapak Provost dari gedung Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemenhan di sebelah gedung LAI yang mengatur arus lalulintas di tempat kejadian," urai Johanes kepada Cendananews.

Petugas pemadam kebakaran jakarta timur pos matraman pimpinan Asep Syaifuddin tiba setengah jam kemudian dan sempat melakukan tindakan pengamanan serta sterilisasi kendaraan yang sudah hangus terbakar agar tidak terjadi ledakan atau apapun.

[caption caption="Bahu-membahu Memadamkan Api Tanpa Petugas Kepolisian di Lokasi Kejadian"][/caption]

" terima kasih atas sinergi masyarakat yang berinisiatif untuk melakukan tindakan pemadaman awal sebelum kami datang, dan kami tinggal melanjutkan dengan melakukan sterilisasi kendaraan sekaligus memastikan tidak ada titik-titik api lagi di dalam kendaraan," papar Asep.

Namun hingga berita ini diturunkan, pengemudi mobil naas tersebut ternyata sudah menghilang. Cendananews mencoba mencarinya di sekitar lokasi namun tidak bisa menemukannya. Menurut Suparlan penjual kopi keliling, ada indikasi Ardi ketakutan dimarahi pemilik mobil (bos-nya).

" tadi sempat ngomonf sama kita semua, dia takut karena mobil berikut surat-surat semuanya ludes terbakar, " pungkas Suparlan.

Mobil naas sudah didorong beramai-ramai kepinggir jalan, petugas pemadam kebakaran sudah kembali ke pos matraman jakarta timur, namun menurut pantauan Cendananews belum ada garis polisi serta apalagi petugas kepolisian polsek matraman ataupun polres jakarta pusat merapat ke lokasi kejadian.

Polisi atau aparat harus lebih tanggap kedepannya walaupun hari sudah menjelang tengah malam. Perasaan aman sangat dibutuhkan masyarakat. Cepat tanggap dan tidak kenal waktu dalam pelayanan publik untuk masyarakat. Semoga kejadian terkait ketidaksigapan petugas tidak terulang kembali di kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun