Budaya lokal merupakan warisan yang perlu dipertahankan kelestariannya supaya tidak terkikis oleh perkembangan masa, banyak cara yang dapat dilakukan untuk upaya pelestarian budaya lokal disekitar rumah salah satunya adalah bermain sambil belajar. Bermain yang menyenangkan dan menstimulasi semua aspek perkembangan seperti Agama dan moral seni kognitif bahasa fisik motorik dan sosial emosional anak
Pada minggu ke 3 peserta kknT kelompok satu melakukan kegiatan pelestarian budaya lokal melalui permainan. Beberapa permainan lokal yang berada disekitar lingkungan tempat kelompok 1 melakukan kknt adalah angklek, batok kelapa, geddeng, torcettor dan padang, pemilihan kelima permainan ini didasarkan beberapa hal yaitu dijalan menuju sekolah terdapat penjual es degan yang bisa dimanfaatkan batoknya untuk proses belajar anak usia dini selain itu disebelah barat sekolah terdapat perkebunan bambu yang sangat rindang hal ini menarik peserta kknt kelompok 1 untuk memanfaatkan ranting-ranting kecil sebagai media bermain dan dikembangkan dengan konsep yang sangat kreatif, karena program diminggu ketiga bertepatan dengan bulan muharrom dan tradisi yang ada adalah ketika bulan muharrom orang-orang bergantian ber shodaqoh bubur ( ter ater #Red Madura ) hal ini menjadi kajian bersama untuk melestarikan budaya dengan cara yang menyenangkan dan menstimulasi semua aspek perkembangan anak
Ketika peserta Kknt kelompok 1 mendemonstrasikan Ape berbasis kearifan lokal sangat mendapat respon yang begitu baik dan antusias yang begitu luar biasa dari anak usia dini, hal ini ketika masih di pragakan anak- anak sudah berkerumun dan berebut untuk dapat memainkan pula, ketika memainkannya pun anak- anak sangat bahagia dan mampu menjawab semua teka teki dari permainan tersebut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H