Mohon tunggu...
Binti Wasik
Binti Wasik Mohon Tunggu... Guru - Guru pendidikan agama Islam

Seorang guru pendidikan agama Islam pegiat literasi hobi membaca jalan -jalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tadabbur Pagi Ramadhan

31 Maret 2024   13:54 Diperbarui: 1 April 2024   09:03 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

*Tadabbur pagi Ramadhan*

Udara dingin Masih menyelimuti
Kabut putih tipis masih melayang-layang
Embun pagi mulai mengumpul di ujung daun
Kicau burung menambah suara pagi ini
Perlahan-lahan bangkit sang mentari
Menyinari suasana pagi
Cahayanya yang  menembus pepohonan
Dan embunpun mulai menetes
Tadabur mata memandang panorama pagi kebesaran Sang Pencipta

Sisi lain bumi yang terbentang luas
Tumbuh hijau beragam dengan megahnya
Mengungkap kisah-kisah hidup yang tak terucapkan
Ditambah gemerlap mentari, membuat mereka menari-nari
Mengagungkan Asma Rabb dengan dzikir
Disetiap Hela nafas
Tersirat rahasia alam, dalam detik yang tenang

Baca juga: Perjalanan Ramadhan

Mereka adalah saksi bisu dalam alur waktu
Menghirup udara, menyediakan oksigen
Penyambung hidup semesta.
Terkandung keajaiban kehidupan yang tak pernah putus
Ku genggam harapan, dalam rasa syukur

Tadabburku pagi ini
Meratapi keindahan pagi yang tulus, dalam segala bentuknya Menyentuh hati yang lemah, dengan kasih yang tak terhingga
Dalam jiwa, dalam cinta dan damai dalam keindahan yang abadi
Terpancar keagungan Ilahi, dalam panorama pagi tadabbur akalku memikir

Ramadhan ke 20
Binti Wasi'atul Ilmi
Flp Nganjuk 003/D/013/025

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun