Mohon tunggu...
Bintisahab
Bintisahab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Stiba Arraayah

Teruslah berada di jalan keridhoan Nya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku dan Diriku, Kamu dan Dirimu

14 Maret 2021   06:01 Diperbarui: 14 Maret 2021   06:22 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari ayat di atas ,sesungguhnya Allah telah menyuruh para hambaNya untuk senantiasa berfikir, merenung, dan memikirkan apa yang telah Allah takdirkan didunia ini. Termasuk segala kejadian yang ada, pastilah ada hikmah didalamnya, baik itu tersurat ataupun tersirat. Karena itu adalah bentuk dari kekuasaan Sang Rabb semesta alam.

Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan jika berada dalam lingkaran ini? Lingkaran yang mulai suram karena banyaknya pertumpahan darah dimana-mana, banyaknya pembunuhan, penghinaan serta keburukan akhir zaman yang lainnya.

Maka saat ini, sebagai seorang muslim, jangan pernah lupa untuk selalu mendoakan saudara-saudara yang jauh disana, mereka yang sedang kekurangan dalam segi pangan dan sebagainya. Karna doa adalah sesuatu yang kecil, namun sering tak terlihat . Dan sesungguhnya kekuatannya sangatlah dahsyat, menghasilkan hal yang tak disangka-sangka oleh akal manusia. 

Ya, begitulah jalan Allah. Siapa yang percaya dan yakin, serta ia selalu sadar akan keberadaan Tuhannya, maka ia akan selalu berusaha, berdoa tiada hentinya meski dalam keadaan apapun. Karena ia tahu, sesungguhnya doa yang ia panjatkan untuk saudaranya akan kembali lagi kepada dirinya sendiri. Maha Suci Allah atas segala Kasih Sayangnya.

Ya, kamu dan aku. Dirimu dan diriku, harus bisa memulai perbaikan itu dari hal yang terkecil sekalipun. Yaitu doa. Hal seperti inilah yang  termasuk dari kebaikan kecil yang bisa  kita mulai dari kita sendiri untuk menjawab kerisauan yang ada. Belajar untuk mendoakan orang lain, mendoakan kebaikan bagi mereka, dan belajar untuk lebih menjaga mata,hati dan anggota badan, agar tidak menambah kerusakan yang ada di tempat kaki kita berpijak.

Wahai diri, belajarlah untuk yakin, bahwa akan ada hal besar yang akan kita raih jika kita mau berusaha dan percaya akan kehendak Allah Sang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Untuk memulai sebuah kebaikan ,tentunya dibutuhkan niat dan tekad yang kuat dan besar dalam diri kita. Niat dan tekad yang dipenuhi dengan kemauan dan semangat yang menyala-nyala. Seperti api yang siap menghempas dan menghancurkam segala rintangan yang berada di sekelilingnya. Seperti tanah yang siap di injak , namun semakin banyak diinjak maka ia akan kuat dan semakin kuat lagi.

Sesungguhnya, kehidupan seseorang akan berubah sesuai dengan apa yang ia cita-citakan. Dan kebaikan adalah pelengkap yang harus tetap ada. Karena ketika kebaikan itu dibawa untuk berdampingan saat menuju cita-cita itu, maka hasil akan berbeda dari mereka yang terus berjalan namun hanya dengan ambisinya ,tidak pernah di barengi dengan niat apalagi kebaikan disetiap langkahnya.

Langkah seseorang itu sangatlah berpengaruh, dimana ia akan terlihat semakin kuat dalam menjalani kehidupan ini, jika saat itu ia mampu menebar kebaikan di setiap perjalanannya. Dan setiap langkah yang menapaki jalan kehidupan tidak akan pernah sepi dari aral rintangan. Maka, bersiaplah dari sekarang dan mulailah bersahabat dengan segala macam kebaikan yang ada.

Dan pada akhirnya, diriku dan dirimu akan dipenuhi dengan rasa kebahagiaan yang teramat dalam jika kebaikan yang kita tanam menghasilkan sebuah hasil yang belum pernah kita rasakan sebelumnya. Menjadi hal yang tak terlupakan. Dan hal yang akan terus selalu indah dalam fikiran kita.

Yuk kamu, perbaiki lingkaran itu dimulai dari dirimu sendiri, lalu pindah ketempat yang lain yang lebih luas dan lebih luas lagi. Dan doaku, semoga aku dan kamu mampu terus berusaha, tidak mudah untuk mengeluh dengan keadaan namun mencari kunci untuk membuka kebahagiaan itu kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun