Mohon tunggu...
Binti Munir
Binti Munir Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis 45 antologi dan 3 buku solo

Penulis dengan nama Pena "Atiek Munir", yang memiliki hobi membaca, menulis, traveling dan memotret. Kadang bersemangat bila bertemu dengan orang-orang yg sefrekuensi. Kadang bisa bersemangat pula di saat sendirian.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Parkir Sembarangan Sama Dengan Mengambil Hak Jalan?

22 November 2024   17:22 Diperbarui: 22 November 2024   17:52 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu seperti biasanya Mbah Kakung usai sarapan mengawali aktivitas nya dengan bercocok tanam di kebun yang kebetulan letaknya di samping rumah. 

Sengaja kami menyisakan sedikit tanah untuk keperluan Mbah Kakung menyalurkan hobinya yakni berkebun. 

Beraneka ragam tanaman obat dan sayuran tumbuh subur di tanam oleh beliau. Mulai dari kembang telong, kemangi, tomat, cabe hingga pandan pasti tumbuh di tangan beliau.

Namun pagi itu Mbah Kung terlihat kerepotan sekali dalam menyeberangi selokan kecil apalagi dengan penglihatan mbah kung yang kurang jelas, karena penyakit diabetes yang di deritanya. Dan banyak mobil berjejer rapi di depan kebun hingga jalan depan rumah kami.

Usut punya usut ternyata pedagang alat-alat perkakas bangunan yang berada di samping rumah memang memarkir mobil-mobil antar jemput barang di situ. Juga motor-motor para karyawannya. Akibatnya rumah kami yang berada di kompleks perumahan jarang bisa parkir di area rumah kami sendiri. 

Belum lagi para karyawannya yang merokok sembarangan dan nongkrong di jalanan depan rumah. Padahal sudah jelas-jelas ada dua orang lanjut usia yang sudah duduk-duduk di dalam pagar.

Akhirnya dengan berat hati karena kami sudah merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut kami melaporkan kepada pihak RT. RT menerima laporan dan meneruskannya ke ketua RW. 

Disepakati melalui hitam di atas putih disaksikan ketua RT dan RW untuk memarkir kendaraan bermotor bagi pemilik toko dan karyawannya diminta dengan hormat di depan rumahnya sendiri. Adapun motor-motor karyawannya di dekat pos satpam kebetulan di dekat situ ada pos satpam.

Kini selesai sudah permasalahannya. Mungkin karena banyak yang complain akhirnya toko itu pindah ke blok lain. 

Jadi teringat hadis tentang mengambil hak pengguna jalan. 

Dari Abu Said Al Khudri Radhiallahu Anhu Rasulullah Saw bersabda "Janganlah kalian duduk-duduk di tepi jalanan. Sesungguhnya kami perlu duduk untuk berbincang-bincang. Kata Rasulullah Saw jika kalian perlu duduk untuk berbincang-bincang berilah hak jalan tersebut."

Jika dalam keadaan duduk-duduk saja di larang apalagi parkir mobil sembarangan. Sama saja bukan mengambil hak pengguna jalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun