Mohon tunggu...
Binti Munir
Binti Munir Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis 45 antologi dan 3 buku solo

Penulis dengan nama Pena "Atiek Munir", yang memiliki hobi membaca, menulis, traveling dan memotret. Kadang bersemangat bila bertemu dengan orang-orang yg sefrekuensi. Kadang bisa bersemangat pula di saat sendirian.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Setiap Anak Istimewa

1 November 2024   16:15 Diperbarui: 1 November 2024   16:32 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

"Bu Guru titip ya anak saya dia nakal banget di rumah, nggak mau diam."

Hmm...Ucapan di atas mungkin sering terdengar di telinga para guru taman kanak-kanak. Namun apakah benar yang dikemukakan oleh para orang tua atau bahkan mungkin dari guru itu sendiri. Bahwa anak yang tidak mau diam itu sudah pasti nakal?

***

Anak secara fitrah adalah suci. Karena setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah) yang membedakannya adalah lingkungan yang mengitarinya.

Tidak ada anak yang nakal tetapi yang ada hanyalah:

1. Anak yang ingin diperhatikan dan dihargai.

 Mungkin karena di rumahnya ia adalah anak sulung yang memiliki adik sehingga ia kurang diperhatikan oleh orang tuanya. Karena sang mama di rumah fokus dengan adik. Pendekatannya mendengarkan apa yang menjadi keluhannya.

2. Anak yang sedang mencari jati dirinya. 

Biasanya anak yang dalam fase ini sebenarnya dalam kondisi bingung. Alangkah baiknya jika orang tua atau guru di sekolah menjadi role model bagi si anak. Mengingat anak memiliki sifat meniru. Jadi upayakan memberi contoh yang baik-baik.

3. Belum tahu cara bersosialisasi.

Bisa dengan cara mengajak anak bermain dalam bentuk kelompok dengan memperkenalkan aturan dalam permainan.

4. Anak butuh perhatian lebih.

Bisa jadi ada anak yang mengalami gangguan kesehatan jadi ia butuh perhatian lebih.

5. Anak kreatif. 

Berikan permainan yang bisa menyalurkan kreativitasnya.

6. Mencari perhatian guru.

Realita seorang anak yang kurang perhatian di rumah ia akan mencari perhatian dari orang lain. Bagi seorang murid sudah pasti guru nyalah tempatnya.

7. Anak kinestetik.

Sudah tentu anak yang kinestetik tidak akan pernah diam saat belajar. Karena ia memiliki tenaga besar yang harus disalurkan melalui gerak motorik kasarnya seperti melompat, berlari dan memanjat.

8. Anak yang butuh kasih sayang.

Biasanya anak seperti ini tangki cintanya kosong. Upayakan guru yang ada di kelas membantu mengisinya.

9. Anak yang memiliki rasa keingintahuannya yang tinggi.

Memang biasanya dalam tahap ini anak sedang berkembang dalam mengeksplorasi dirinya. Melihat dan mencoba hal-hal baru yang ia temui dan yang tidak ada di rumah.

10. Anak yang cerdas secara verbal.

Biasanya anak yang seperti ini saat kegiatan belajar mengajar tidak mau diam. Ia bisa sambil bernyanyi atau berbicara. Guru sebaiknya saat kegiatan belajar mengajar secara bergiliran diajak ngobrol bebas apa saja yang ingin diceritakan.

Jadi... tidak ada anak yang nakal ya.  Yang ada adalah anak Istimewa dengan segala kelebihannya masing-masing. Sehingga guru tidak menilai dari segi kognitif (pemahaman) saja. Afektif(perilaku) saja. Ataupun psikomotoriknya (geraknya) saja.

Setiap anak Istimewa. Jadi nanti di kelas ada anak yang pandai menyanyi, ada yang pandai bercerita. Ada yang pandai menggambar. Ada yang pandai memanjat dan lain-lain sesuai dengan tumbuh kembang anak dan minat bakat si anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun