Mohon tunggu...
Binti Zakkiyatul Faqiroh
Binti Zakkiyatul Faqiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berikut adalah akun kompasiana saya yang akan digunakan untuk mempublish beberapa hasil karya ilmiah yang pernah saya tulis selama masa pandemi covid-19

Binti Zakkiyatul Faqiroh Mahasiswi Jurusan S1 Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Peran Orang Tua untuk Siswa Pembelajaran Mandiri di Masa Pandemi Covid-19

20 Juli 2021   08:10 Diperbarui: 20 Juli 2021   08:11 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa pandemi saat ini peran orang tua merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan oleh seluruh siswa di Indonesia, sebab seluruh rangkaiaan pembelajaran harus dilakukan di rumah. Terutama untuk siswa yang masih menempuh pendidikan dasar, orang tua adalah orang yang sangat dibutuhkan mereka untuk membantu mengerjakan segala tugas atau membantu menjelaskan sedikitnya materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah. Selain itu juga peran orang tua sangat diperlukan siswa utuk memberikan edukasi yang mungkin belum mereka pahami berkaitan dengan pandemi yang mewabah saat ini. Dan peran orang tua dalam situasi seperti ini memiliki kedudukan yang sifatnya fundamental (Cahyati & Kusumah, 2020).

Salah satu penelitian juga menjelaskan bahwa terdapat 4 peran orang tua selama pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara mandiri, diantaranya yaitu: 1) Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, artinya membimbing anaknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh, 2) Orang tua sebagai fasilitator, artinya orang tua sebagai sarana dan pra-sarana bagi anaknya melaksanakan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara mandiri, 3) Orang tua sebagai motivator, artinya orang tua dapat memberikan semangat dan dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran mandiri, sehingga anak akan bersemangat & mudah memperoleh prestasi yang baik meskipun di masa pandemi covid-19, 4) Orang tua sebagai pengaruh atau director (Winingsih, 2020). 

Pembelajaran mandiri pada saat pandemi seperti ini juga membantu siswa mengembangkan kemampuan kognitifnya, yang tujuannya membantu siswa menjadi seorang yang terampil dalam memecahkan masalah, kemudian juga menjadikan siswa mampu memanajemen waktu sebaik mungkin, serta menjadikan siswa terampil dalam belajar. Melalui pembelajaran mandiri, siswa memperoleh pengalaman yang mungkin tidak pernah di dapat saat pembelajaran tatap muka di kelas (Trisiana, 2015).

Berdasarkan konsep pembelajaran mandiri secara singkat di atas, dapat kita simpulkan bahwasanya pembelajaran mandiri mampu membantu meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Serta perlu diingat bahwa pembelajaran mandiri tidak dapat dilakukan hanya seorang saja, melainkan juga perlu adanya bantuan dari orang sekitar terutama peran orang tua. Dimana peran orang tua sebagai penyemangat dan pendukung apabila kita sedang dalam keadaan lelah mengerjakan segala tugas yang diberikan oleh guru.

Kembali kepada permasalahan yang saat ini terjadi di lapangan yaitu kurang menguasainya materi pelajaran oleh orang tua siswa membuat mereka stress yang berimbas kepada kondisi fisik, dan finansial keluarga. Sebenarnya orang tua pun senang dengan adanya pembelajaran di rumah pada masa pandemi saat ini. Meraka merasa pembelajaran di rumah sangat efektif, namun bukan berarti pembelajaran di sekolah tidak efektif. Hal ini karena pembelajaran di rumah cenderung pemberian tugas yang dalam pengerjaannya bisa dibantu oleh orang tua atau saudara di rumah. Pendapat tersebut sesuai dengan pendapat Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Heru Purnomo, dijelaskan bahwa dalam pembelajaran jarak jauh sampai saat ini, efektif dalam proses mengerjakan tugas. Akan tetapi, dalam pembelajaran untuk memahami konsep, kemudian mengembangkan konsep itu sampai refleksi, tidak berjalan sebaik itu (Nahdi et al., 2020).

Selain itu, orang tua menganggap bahwa pembelajaran di rumah dinilai tetap mampu meningkatkan kualitas pembelajaran anak, namun ada sebagian orang tua yang berpendapat bahwa pembelajaran di rumah tidak menguntungkan bagi anak, karena di sekolah anak bisa berinteraksi langsung dengan guru dan bersosialisasi dengan teman-temannya. Salah satu pendapat menyatakan bahwa selama pembelajaran di rumah, diperlukan kemampuan menggunakan computer atau handphone dan internet, dimana belum dikuasai oleh banyak anak terutama siswa sekolah dasar, bahkan guru senior pun beberapa masih ada yang belum bisa. Apalagi di beberapa tempat 34% guru masih mengeluh terkait dengan kualitas jaringan internetnya (Slameto, 2020).

Pernyataan di atas merupakan permasalahan yang saat ini terjadi, akan tetapi ada salah satu permasalahan yang sangat urgent yaitu kurangnya orang tua menguasai materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah, kebanyakan orang tua selalu terbawa emosi ketika membimbing anaknya karena permasalahan tersebut. Maka dari itu perlu adanya solusi yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut, salah satunya dengan cara sebelum guru memberikan tugas kepada siswa, terlebih dahulu guru semacam membriefing orang tua berkaitan dengan tugas yang akan diberikan kepada siswa, agar nantinya siswa mudah memahami tugas yang diberikan oleh guru tersebut. Waktu yang dibutuhkan guru untuk membriefing orang tua siswa mungkin cukup 1,5 jam saja, yang pelaksanaannya dilakukan di malam hari setelah sholat isya’ via google meet, proses briefing itu juga tidak perlu berlama-lama yang terpenting guru memberikan penjelasan terkait dengan tugas siswa. Agar orang tua tidak merasa terbebani karena kurang menguasai materi pelajaran dan siswa pun tidak merasa hanya diberikan tugas tanpa dijelaskan materi pelajarannya. Lalu, ketika nanti ada salah satu materi yang tidak diketahui oleh orang tua, mereka dapat menanyakan kepada guru yang bersangkutan via group whatsapp antara orang tua dan guru. Setelah itu baru dijelaskan kembali kepada siswa atau anaknya tersebut.

Dalam menjelaskan materi pelajaran yang telah diberikan guru, orang tua pun dapat berkreasi dengan berbagai macam cara agar anak tetap enjoy dalam melaksanakan pembelajaran dan materi dengan mudahnya mereka ingat, apalagi bila sewaktu-waktu orang tua tidak bisa mendampingi dalam belajar karena harus bekerja, jadi mereka harus melaksanakan pembelajaran mandiri. Dari situlah mereka akan mudah dalam melakukan pembelajaran secara mandiri dengan semangat dan tetap enjoy. 

Setelah dijelaskan mulai dari peran orang tua untuk siswa dalam pembelajaran mandiri di atas harapannya ketika pembelajaran harus dialihkan ke rumah, orang tua dapat membantu siswa mengerjakan tugasnya dan melaksanakan pembelajaran mandiri dengan sebaik mungkin. Serta guru harus memberikan penjelasan singkat terlebih dahulu sebelum memberikan tugas yang banyak kepada siswa. Karena masih banyak siswa yang merasa bahwa guru hanya memberikan segudang tugas tanpa menjelaskan materi pelajarannya. Serta dari masalah tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwasanya peran orang tua dalam. pembelajaran mandiri yang dilakukan siswa sangat membawa andil yang sangat besar.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyati, N., & Kusumah, R. (2020). Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran Di Rumah Saat Pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age, 4(01), 152–159.

Nahdi, K., Ramdhani, S., Yuliatin, R. R., & Hadi, Y. A. (2020). Implementasi Pembelajaran pada Masa Lockdown bagi Lembaga PAUD di Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 177–186.

Slameto. (2020). 5 Fakta Pendidikan di Tengah Wabah Corona. Jakarta: https://news.detik.com/kolom/d-4969335/5-fakta-pendidikan-di-tengah-wabah-corona [Acessed 31 Juli 2020].

Trisiana, A. (2015). Optimalisasi Belajar Mandiri Tata Pamong (Tinjauan Kritis dan Pengembangan Terhadap Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berkarakter). Widya Wacana: Jurnal Ilmiah, 9(2).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun