Mochi, camilan Jepang yang terkenal dengan kelembutannya, menyimpan sejumlah fakta menarik yang mencerminkan warisan kulinernya yang kaya dan popularitas globalnya.Â
Pertama, mochi terbuat dari tepung ketan yang dicampur air dan kemudian diproses secara khusus untuk menciptakan tekstur yang kenyal dan lembut.Â
Kedua, mochi bukan hanya camilan, tetapi juga menjadi bagian integral dari perayaan tradisional Jepang seperti Tahun Baru.Â
Ketiga, ada berbagai variasi rasa mochi, mulai dari klasik kacang merah hingga inovatif seperti matcha dan cokelat.
Keempat, di Jepang, mochi sering digunakan sebagai bahan untuk membuat kue-kue dan campuran dalam minuman.Â
Kelima, mochi bukan hanya eksklusif untuk Jepang; popularitasnya telah merambah ke seluruh dunia, dengan banyak toko dan penjual yang menawarkannya secara internasional.Â
Keenam, tradisi "mochitsuki" adalah proses tradisional pembuatan mochi dengan cara menumbuk tepung ketan hingga mendapatkan tekstur yang diinginkan.Â
Ketujuh, mochi juga dikenal sebagai makanan yang memiliki simbolisme keberuntungan dalam budaya Jepang.Â
Kedelapan, mochi memiliki peran khusus dalam festival-festival Jepang, seperti Hanami, di mana mochi sakura (mochi dengan bentuk bunga sakura) sering disajikan.Â
Kesembilan, mochi bisa dinikmati dalam berbagai bentuk, termasuk daifuku (mochi berisi), kinako mochi (mochi yang dilumuri oleh bubuk kacang kedelai), dan ishiyaki mochi (mochi panggang).Â
Kesepuluh, meskipun mochi dikenal dengan kelembutannya, konsumsi berlebihan bisa berbahaya karena sifat klebranya yang bisa menyebabkan tersedak; oleh karena itu, perlu diingat untuk mengonsumsinya dengan hati-hati.