Menciptakan sistem yang sangat aman seringkali berarti mengorbankan kemudahan penggunaan. Bayangkan untuk masuk ke sebuah sistem diperlukan sebuah verikasi berlapis, tentunya hal tersebut membuat user tidak nyaman. Namun, jika tidak ada sistem keamanan yang baik, maka keamanan sistem tersebut yang menjadi taruhannya. Maka dari itu, diperlukan keseimbanngan antara sistem keamanan dan kenyaman user.
Manajemen Patch dan Update
Memastikan semua sistem tetap up to date dengan patch keamanan terbaru adalah kunci untuk menjaga keamanan. Namun, distribusi dan penerapan patch dapat menjadi tantangan karena biasanya mengganggu operasi end user. Maka dari itu, biasanya update dilakukan secara berkala dan pada traffic yang sepi untuk meminimalisir gangguan pada end user.
Ancaman Internal
Individu di dalam organisasi dapat menjadi sumber kebocoran atau kerentanan. Maka dari itu, Â diperlukan manajemen akses yang ketat untuk mengontrol dan memantau aktivitas pengguna internal agar tidak membahayakan keamanan infrastruktur kritis. Namun, mengelola akses dan memantau aktivitas internal tanpa mengganggu privasi atau produktivitas adalah hal yang sulit.
Stabilitas dan Reliabilitas
Sistem operasi harus dapat beroperasi secara stabil dan dapat diandalkan tanpa adanya kegagalan yang signifikan. Tentunya hal ini menjadi tantangan karena sangat penting untuk menjaga kontinuitas layanan infrastruktur kritis agar proses bisnis dan aktivitas masyarakat dapat terus berjalanan.
Ketersediaan dan Pemulihan Bencana
Sistem operasi harus memiliki fitur ketersediaan tinggi (high availability) dan pemulihan bencana (disaster recovery) untuk mengatasi gangguan dan memulihkan operasional dengan cepat dalam situasi darurat.
Dengan menyelesaikan berbagai tantangan yang ada, akan didapatkan sistem  operasi yang ideal untuk menunjang sebuah sistem infrastuktur kritis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H