Manusia saja yang jelas-jelas dibekali akal (alam kalbu dan alam pemikiran) sehingga bisa membedakan dengan terang benderang antara yang hak dan yang batil, yang baik dan yang buruk, yang halal dan yang haram seringkali tidak mau berpikir secara benar (rasional transendental). Kebanyakan mereka merasa diri benar, bahkan seringkali merasa lebih benar ketimbang Tuhannya. Selain merasa sangat mencintai dan dicintai Tuhannya.
Namun :
Ketika diseru, “Berbuat adillah!” Mereka justru menginjak.
Ketika diseru, “Tegakkanlah kebenaran!” Mereka justru menenggelamkannya.
Ketika diseru, “Berikanlah hak orang lain!” Mereka justru merampas.
Ketika diseru, “Jangan mencuri!” Mereka justru korupsi, kolusi, nepotisme, memeras dan pungli dengan segala modusnya!
Ketika diseru, “Jangan durhaka!” Mereka justru melampaui batas.
Ketika diseru, “Saling lindung melindungilah kalian!” Mereka justru saling mempersekusi bahkan membunuh.
Ketika diseru, “Jangan mendekati zina!” Mereka justru melakukan dengan riang gembira.
Ketika diseru, “Berkasih sayanglah!” Mereka justru menebar benci.
Ketika diseru, “Jangan memperolok!” Mereka justru menghujat, mencari-cari kesalahan orang lain bahkan memfitnah.