Lingkungan mengenalkanku akan figurmu.
Aku mulai tertarik dan nyaman dengan kepribadianmu.
Pernyataan yang kamu berikan untuk mengajakku melangkah dijalan yang sama.
Cukup menjanjikan pernyataanmu, sehingga aku menerimanya
Ketika telah saling menjalin hubungan, pada awalnya memang cukup menyenangkan.
Aku dibuat bahagia olehmu akan kebersamaan kita
Kamu yang merasa sangat bersyukur bisa meniti jalan dan membangun 'rumah' ini bersama-sama
Namun, jalanan setapak yang kami langkahi bersama tak selalunya mulus
Terkadang kamu sedikit 'bertingkah' dengan tiba-tiba sulit dihubungi, atau bahkan menghilang tanpa kabar.
Khawatir, bingung, bahkan sedih dengan sedikit kekecewaan timbul karena tingkah sikapmu itu
Sesekali teringat akan janji-janjimu saat hubungan ini dimulai,
Lalu terbesit dibenakku, "apakah itu hanya sebuah janji yang tak ada artinya?"
Tetapi, entah mengapa sama sekali tak terbesit dipikiranku untuk kita melangkah masing-masing dijalan yang berbeda.
Mungkin karena perkataanmu waktu itu, "Aku percaya denganmu. Kamu pun percaya denganku."
Kemudian, seperti ada satu suara dalam hati kecilku yang berkata bahwa, "Dia untukmu, dan Aku untuk dia."
Pernyataan itu yang membuatku tak goyah dan tetap yakin denganmu
Setelahnya aku mengetahui penyebabmu bertingkah demikian
Situasi kondisi serta kesibukan harian menuntutmu begitu hingga sering kali kau hilang tanpa kabar
Walau sesekali kamu 'bertingkah' seperti itu dengan alasan ingin memberiku kejutan apresiasi.
Namun, pada akhirnya kamu tetap bertanggung jawab dan merasa bersalah atas sikapmu yang 'bertingkah' itu.
Perlahan kita sama-sama perbaiki kesalahan dan kekurangan kita antara satu sama lain.
Bersama-sama lagi kita menata ulang arah jalan ini agar jadi lebih baik lagi.
Sering kali pun janji-janji itu kau tepati dengan cara yang unik.
Hingga ku tak habis pikir dibuatnya, bahkan ku kehabisan kata untuk menjelaskannya karena betapa uniknya caramu hingga membuatku sebahagia ini.
Pada akhirnya, setiap janji yang pernah kau nyatakan padaku tak pernah melenceng
Kamu tidak pernah ingkar sedikit pun dengan janjimu.
Hanya saja, caramu yang unik dalam menepatinya.
Aku memilihmu sebagai partner perjalanan ini
Terima kasih kamu telah memilihku sebagai partner perjalananmu
Perjalanan ini akan terus kita tempuh bersama, mengikuti arah kehidupan ini.
Kita lewati tiap rintangan perjalanan ini bersama
Asalkan kita bersama,
Aku, kamu adalah kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H