Materi agroforestri yang disampaikan meliputi pengertian agroforestri, manfaat agroforestri, ketentuan tanaman agroforestri, dan potensi agroforestri Desa Wonocepokoayu.Â
Untuk materi pupuk hayati Trichoderma sp., disampaikan berupa kelebihan, manfaat, cara isolasi, pembiakan, dan penggunaan pupuk organik hayati Trichoderma sp. Isolasi Trichoderma sp. dijelaskan melalui penayangan video serta menujukkan contoh hasil isolasi.Â
Contoh lainnya yang diperlihatkan pada peserta adalah contoh hasil pembiakan Trichoderma sp. Sosialisasi dilengkapi dengan praktik pengaplikasian Trichoderma sp. pada pupuk kandang. Tata cara pembuatan pupuk hayati Trichoderma sp. disampaikan secara lengkap agar lebih mudah dipahami oleh para petani.
Pupuk organik hayati Trichoderma sp. dipilih sebagai upaya pengendalian penyakit pada pohon balsa karena Trichoderma sp. dinilai sebagai cendawan yang memiliki banyak manfaat dan sudah banyak teruji melalui penelitian terdahulu. Trichoderma sp. memiliki peran sebagai cendawan pengurai, biostimulan, biofertilizer, dan biopestisida untuk tanaman.Â
Cendawan Trichoderma sp. memiliki berbagai kelebihan, seperti kapasitas reproduksi yang tinggi, siklus hidup yang pendek, mudah diproduksi, membentuk spora yang mampu bertahan lama, aman digunakan, dan adaptif dengan berbagai pupuk organik lainnya.Â
Penyakit busuk akar yang menyerang tanaman balsa diharapkan dapat diatasi dengan pemanfaatan cendawan Trichoderma sp.yang bersifat antagonis terhadap patogen akar.Â
Tanaman pisang di sekitar pertanaman balsa juga menunjukkan gejala penyakit akar yang diduga disebabkan oleh Fusarium sp. Dalam hal ini, Â Trichoderma sp., sebagai biopestisida, dapat digunakan untuk mengatasi penyakit akar pada tanaman pisang tersebut.Â
Pupuk organik hayati Trichoderma sp. dapat dibuat dengan memanfaatan alat dan bahan sederhana yang mudah didapatkan, sehingga petani hutan dapat membuat pupuk secara mandiri dengan mudah.
Harapan dari kegiatan sosialisasi perhutanan sosial adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap konsep dan keuntungan program perhutanan sosial, sehingga dapat meningkatkan jumlah penerima SK KULIN KK.Â
Selain itu, melalui kegiatan ini diharapakan konsep agroforestri dapat dikembangkan dengan kombinasi tanaman perhutanan dan pertanian yang tepat serta dapat mengatasi gagal panen balsa akibat serangan penyakit busuk akar.