Mohon tunggu...
Bintang Rahmadana Firmansyah
Bintang Rahmadana Firmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI

MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Aksiologi Sebagai Nilai Etis dan Estetika dalam Keakuratan Penyampaian Pesan di Era Modern

16 Oktober 2024   14:54 Diperbarui: 16 Oktober 2024   15:37 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era yang digital yang canggih saat ini, penyebaran informasi berjalan dengan sangat cepat. Sebagai manusia yang hidup di jaman yang canggih ini, tidak terlalu sulit untuk mendapatkan sebuah informasi. Namun apakah setiap infomasi yang kita dapatkan itu benar adanya? Atau ternyata sebuah berita yang hoaks? Atau yang lebih parah itu adalah sebuah berita yang mengandung provokasi,propaganda atau manipulasi?

Nah, disitulah peran aksiologi sebagai cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang nilai etika dan estetika.Dalam konteks ini aksiologi memainkan peran penting dalam memahami bagaimana kita melihat dan menilai keakuratan serta kualitas dari informasi yang kita sebarkan maupun yang kita terima.

Aksiologi membantu kita untuk dapat mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait dengan penyebaran sebuah informasi. Hal itu bisa mulai dari pertanyaan etis seperti “Apakah informasi ini benar adanya?” ,“Bagaimana kita bisa tau bahwa informasi tidak mengandung unsur hoaks maupun manipulasi dan propaganda?”.  Hingga “Dari mana sumber dari informasi ini?”. Pertanyaan pertanyaan tersebut sangat penting dalam mempertimbangan keakuratan dari penyebaran informasi di era sekarang. Hal itu bertujuan untuk meminimalisir adanya kesalahpahaman dari orang mengenai informasi yang didapatkan.

Aksiologi sendiri memiliki salah satu aspek yakni nilai etis. Nilai ini sangat relevan dan berkesinambungan jika dihubungkan dengan konteks ini. Mengapa? Sebab nilai etis sendiri memiliki konsep kejujuran dan kebenaran. Sebagai pengguna media sosial, entah sebagai pengirim atau penerima pesan konsep kejujuran dan kebenaran harus terapkan dengan sebaik mungkin. Sebenarnya konsep ini tidak hanya berlaku pada orang yang hidup di dunia maya saja, tetapi penerapan konsep kejujuran dan kebenaran ini juga harus diterapkan di dunia yang sebenarnya.

Memangnya apa sih yang mendasari kita harus menerapkan konsep kejujuran dan kebenaran ini dalam penyampaian sebuah informasi? Jawabannya satu yakni tanggung jawab. Sebagai pengirim pesan,baik dalam bentuk tulisan, lisan, ataupun media social, kita memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa informasi yang kita sampaikan itu adalah informasi yang benar. Kebenara adalah pokok utama dalam komunikasi yang bertanggung jawab. Selain itu, etika dalam berkomunikasi yang baik menuntut kita untuk tidak hanya menyampaikan pesan secara akurat, tetapi juga tidak mengubah informasi demi kepentingan pribadi ataupun kelompok.

Menurut salah satu filsuf yakni Immanuel Kant, ia mengatakan bahwa Tindakan moral harus didasarkan pada prinsip yang diterima secara universal. Lalu apa kaitannya dengan konteks ini? Tentunya sangat berkaitan, sebab dalam konteks penyebaran informasi sangat penting dengan menggunakan kejujuran dan integritas sebagai prinspinya. Berdasarkan pernyataan dari Immanuel Kant tadi mengingatkan kita bahwa komunikasi yang bertanggung jawab itu haruslah didasari dengan nilai nilai etis yang diterima oleh semua orang.

  Namun sayangnya di era sekarang yang serba canggih ini, penyebaran informasi sering dipolitisasikan dan digunakan sebagai alat untuk menyebarkan berita atau informasi yang bersifat kebohongan dan propaganda untuk kepentingan pribadi. Nah, disitulah peran dari aksiologi . Apa tuh perannya? Peran aksiologi tersebut adalah untuk membantu kita menyadari pentingnya mempertimbangkan nilai nilai etis dalam penyebaran informasi, karena tanpa kejujuran dan tanggung jawab, pesan yang disebarkan bisa memiliki dampak yang buruk pada individu ataupun masyarakat luas.

 

Penyebaran informasi yang sangat cepat di era sekarang ini, seringkali juga menghadirkan informasi yang hoaks dan misinformasi. Hal tersebut terjadi karena penyebaran informasi yang sangat cepat tidak dibarengi oleh kemampuan seseorang dalam menerima sebuah informasi. Kebanyakan orang akan langsung menelan mentah mentah informasi tersebut tanpa terlebih dahulu memverifikasi kebenarannya.

Dalam hal ini aksiologi dapat memberikan kerangka berpikir yang kritis untuk menilai apakah nilai nilai yang mendasari penyebaran informasi tersebut telah diterapkan. Nilai nilai tersebut adalah nilai kejujuran, nilai kepercayaan, dan nilai tanggung jawab. Nilai nilai tersebut menjadi tolak ukur dalam menilai sebuah informasi baik yang kita terima maupun yang kita sebarkan.

Marshall McLuhan, seorang pakar komunikasi yang terkenal dengan pernyataannya yaitu “Media adalah pesan.”. Dari pernyataan yang ia utarakan, hal ini mengisyaratkan bahwa bukan hanya isi dari informasi saja yang penting, melainkan cara penyampaiannya juga berpengaruh besar terhadap hasil atau dampak yang akan terjadi. Dalam konteks aksiologi, hal ini menegaskan pentingnya mempertimbangkan nilai yang membuat bagaimana kita menyampaikan pesan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun