Tapi kalau pun ini semua masuk sebagai point pemberian penghargaan ini (ini semua menjadi spekulasi karena ACF tidak merinci faktor-faktor atau penilaian untuk pemberian penghargaan ini), bagaimana dengan faktor-faktor atau penilaian dari Romo Magnis misalnya, sekalipun dengan segala hormat beliau keliru menuliskan
Apakah Anda tidak tahu bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama masa pemerintahannya yang sekarang ini telah berusia 8 ½ tahun tidak pernah sekali mengatakan kepada masyarakat Indonesia, bahwa mereka harus menghormati kelompok minoritasnya (Forumkeadilan.com, terjemahan saya)?
[Di sini saya lebih senang mengikuti pemikiran Gubernur Sarundajang, bahwa “[s]ejak dulu para founding fathers … mengakui adanya kelompok Mayoritas dan [k]elompok Minoritas, tetapi sejak lahirnya bangsa ini para founding fathers juga telah membuang jauh-jauh adagium 'Diktator Mayoritas dan Tirani Minoritas'.” [Rhemamanado.com]]
Pada akhirnya saya harus mengakui bahwa upaya untuk menjawab pertanyaan “Apakah karena ini Presiden RI mendapat penghargaan?” menghadapi jalan buntu, dan kita semua harus diizinkan untuk bisa mengekspresikan kegalauan, rasa frustrasi, dan keprihatinan atas masalah-masalah dan konflik antar umat beragama yang memiriskan hati (sambil terus melebarkan ruang dialog dan relasi antarumat beragama, supaya kita dapat mencegah intervensi negara yang terlalu dekat terhadap soal-soal keberagamaan kita).
Termasuk untuk merasa gerah ketika politikus memainkan anjing hitamnya di bumi Indonesia tercinta.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H