Kawasaki Ninja 150 R merupakan motor sport naked dengan ciri khas stang jepit atau clip-on , dan memiliki basis mesin yang sama dengan Ninja 150 RR. disegmentasikan sebagai sport touring karena menggunakan velg ring 17-18 agar tetap stabil saat berakselerasi di jalan yang lurus dan meredam guncangan saat melibas lubang di jalan, selain itu juga menggunakan karburator PWL dengan venturi 26 mm yang memiliki keunggulan untuk efisiensi bahan bakar dengan konsumsi 28km banding 1 liter, dan rasio final gear 14-42 Â agar memiliki tarikan awal hingga tengah yang cenderung responsif untuk stop and go saat touring, top speed dapat mencapai 140 km/jam.Â
Karena motor ini merupakan naked bike dengan bobot 128 kg membuatnya ramping dan ringan sehingga cocok untuk digunakan di melibas jalan perkotaan yang padat dan mudah untuk parkir di parkiran umum .
LANTAS APA YANG MENJADI KEKURANGANNYA? menurut penulis kekurangnya adalah bentuknya sudah sangat keren dan sporty seperti cafe racer, naked bike dengan stang jepit, akan tetapi performanya tidak dapat berkompromi untuk urusan manuver dan tenaga puncak atau putaran atas.
HANDLING UNTUK BERMANUVER
dengan lingkar velg depan dan belakang yang berbeda ada keunggulan untuk melaju lurus tentu saja terasa stabil,sebagai gantinya kerugian tersebut adalah sulitnya untuk berbelok-belok dan menikung karena distribusi berat pada motor hanya berada di depan sehingga roda belakang terasa liar dan tidak berkompromi, ditambah dengan tapak ban dan velg yang tidak lebar membuat cengkraman pada aspal terasa sedikit untuk bermanuver.Â
untuk mengatasi hal tersebut perlu mengganti velg kepunyaan Ninja 150 RR, dengan lingkar velg 17 depan-belakang, agar stabil saat bermanuver, Â akan tetapi hal itu tidaklah mudah karena perlu penyesuaian dan biaya lebih untuk ninja 150 R.
TENAGA PADA PUTARAN ATAS TIDAK MAKSIMAL
Dengan menggunakan karburator PWL 26 dan rasio final gear 14-42 membuat Kawasaki Ninja 150 R efisien untuk konsumsi bahan bakar  dan torsi yang responsif pada putaran bawah hingga tengah menjadi keunggulannya, akan tetapi kekurangannya adalah saat meraih putaran atas pada mesin, sehingga terasa ngempos.
Solusi terbaik untuk memaksimalkan putaran bawah hingga atas adalah dengan menggunakan karburator keihin PWK 28 kepunyaannya Kawasaki KX 85. karburator tersebut dirancang untuk motor trail spek kompetisi, sehingga respon gas menjadi ganas dan tenaga yang terasa tidak ada habisnya alias napasnya panjang, dan menggunakan rasio final gear 14-39 layaknya Ninja 150 RR agar dapat mengejar top speed. akan tetapi efisiensi bahan bakar tidak dapat dipertahankan karena dengan menggunakan karburator PWK 28 memiliki karakter yang ganas akan konsumsi bahan bakar, dengan perbandingan 1 liter: 24 km.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H