Bensin merupakan bahan bakar untuk kendaraan dengan mesin pembakaran internal, bahan bakar yang dimasukan ke dalam ruang bakar dipercikan lalu timbul sebuah pembakaran yang menghasilkan tenaga. pada bahan bakar  bensin bilangan untuk mengukur kualitas pembakaran adalah RON (research octane number), semakin tinggi angka oktan maka semakin tinggi tenaga yang dihasilkan pada ruang bakar. nilai oktan yang ditawarkan oleh perusahaan SPBU dipasar indonesia beragam, mulai dari 88 hingga 98
BERAPA NILAI Â OKTAN TINGGI BAGUS UNTUK MESIN KENDARAAN ANDA?
Jawabannya adalah tergantung dari anjuran yang ditulis dibuku pedoman kendaraan anda! masing-masing insinyur otomotif yang merancang kendaraan memperhitungkan kebutuhan oktan pada mesin kendaraan agar memperoleh tenaga yang maksimal sehingga anjuran tidak perlu diragukan lagi.
ADA YANG MENYATAKAN BAHWA "NINJA 150 HARUS PAKAI BENSIN PREMIUM, KARENA MEMILIKI KOMPRESI 7:1", benarkah?
Menurut rekomendasi insinyur sepeda motor Kawasaki Ninja 150 yang ditulis pada buku pendoman, bahwa  bensin yang harus digunakan  harus RON 91 keatas, berarti Ninja 150 tidak dianjurkan memakai bensin dengan oktan dibawah 91, seperti pertalite (RON 90) dan premium ( RON 88).
SIAPA YANG HARUS DIPERCAYA? APAKAH INSINYUR KAWASAKI Â NINJA 150 ATAU PENDAPAT "ORANG LAIN"?
Sebagai konsumen kita harus mempercayai anjuran dari insinyur sepeda motor Kawasaki Ninja 150, karena ia adalah orang yang telah merancang dan melakukan riset hingga motor tersebut terlahir, sehingga kredibilitasnya tidak perlu diragukan kembali!
MENGGUNAKAN BENSIN OKTAN TINGGI PADA KAWASAKI NINJA 150 APAKAH MEMBUAT MESIN CEPAT PANAS?
apapun bensin yang anda gunakan, oktan rendah maupun tinggi pasti membuat mesin panas karena adanya pembakaran di ruang bakar, hal tersebut sudah menjadi kenyataan!
permasalahannya apakah suhu pada motor anda naik secara drastis dan sulit untuk turun? maka ada 4 hal yang perlu anda evaluasi dari permasalahan tersebut, yang membuat mesin Kawasaki Ninja 15o cepat panas, yaitu:
- setelan bensin pada karburator terlalu kering (istilahnya setelan irit)
- setelan oli samping terlalu sedikit (tidak sesuai anjuran dibuku pedoman)
- kerusakan pada sistem pendinginan radiator
- macet total di jalan raya sehingga radiator tidak terhembus angin dengan maksimal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H