Kabupaten Malang. Pelatihan ini merupakan salah satu luaran atau output dari mata kuliah Karya Cipta Boga .
Malang (01/11)-- Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Malang melakukan desiminasi produk berbasis bahan pangan lokal di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung,Kegiatan desiminasi ini dilaksanakan oleh mahasiswa Kidung Damai Winedar, Istiqomah Yadiana, Ayu Trisna Delfina ,dan Eka Nur Insani.yang dibina oleh Dr.Dra. Titi Mutiara Kiranawati, M.P., Prof.Dr. Rina Rifqie Mariana M.P., Dr. Nunung Nurjanah, M.Kes. . Tujuan desiminasi tersebut yaitu untuk mengadakan pelatihan dan pengabdian kepada masyarakat berupa keterampilan mengolah bahan pangan lokal berbasis ikan air tawal yang ada di desa Sambigede. Kegiatan ini mengasah keterampilan serta kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkannya kepada masyarakat desa.
Pelatihan dan pengabdian ini dimaksudkan sebagai upaya dalam pemanfaatan produk berbasis potensi daerah yang dapat diolah menjadi produk kuliner yang dapat meningkatkan nilai ekonomis dan keragaman. Selain itu, juga menggali potensi serta menghasilkan karya inovatif dan kreatif mahasiswa S1 Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Malang 2019.
Desa Sambigede merupakan salah satu desa yang berada di Wilayah Kabupaten Malang yang juga dikenal sebagai desa wisata Kebon Watu yang merupakan sentra budidaya ikan air tawar, diantaranya ikan lele dan mujair karena letaknya yang dekat dengan perairan . Sebagian besar lahan yang ada di desa Sambigede Adalah sektor perikanan atau tambak ikan lele dan mujair dan sebagian lagi adalah sektor pertanian tembakau dan jagung.
Meskipun menjadi salah satu desa penghasil ikan air tawar, pemanfaatan potensi tersebut masih belum maksimal. Untuk Potensi utama desa yaitu lele dan mujair hanya sebatas dijual dalam bentuk ikan utuh atau dikonsumsi pribadi. Dengan banyaknya hasil potensi lele dan mujair di Desa Sambigede perlu adanya inovasi kuliner olahan, sehingga akan menghasilkan harga jual yang lebih tinggi dan upaya ini dapat meningkatkan perekonomian warga di desa Sambigede.
Setelah melihat permasalahan serta potensi yang dimiliki oleh desa Sambigede. Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Malang 2019 mengawali kegiatan pengabdian ini dengan membuat rencana produk yang akan diolah serta uji coba resep terlebih dahulu.
Setelah dilakukannya uji coba produk, tim Karya Cipta Boga UM melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada 25 peserta yang merupakan warga desa serta penggiat UMKM dan ibu-ibu PKK desa Sambigede guna menambah wawasan dan pengetahuan mengenai inovasi kuliner berbahan dasar dari lele dan mujair. Inovasi olahan kuliner dari lele dan mujair ini tentunya disambut baik oleh Kepala Desa Sambigede dan masyarakat Desa Sambigede. Kegiatan desiminasi ini juga dihadiri oleh perangkat desa, masyarakat, mahasiswa KKN serta Dr.Dra. Titi Mutiara Kiranawati, Dr.Ir. Ummi Rohajatien, M.P. dan Ir. Budi Wibowotomo, M.Si., Ph.D,, Dr. Nunung Nurjanah, M.Kes. selaku dosen Universitas Negeri Malang.
Setiap mahasiswa menjelaskan produk kuliner yang akan dipraktikan bersama dengan masyarakat di desa. Produk-produk tersebut adalah Mujair Presto Bumbu Dendeng, Otak Otak Ikan Lele, Surimi Ikan Lele, Krupuk Ikan Lele.
Kegiatan ini dimulai dengan sambutan oleh Ir. Budi Wibowotomo, M.Si., Ph.D. selaku koorprodi S1 Pendidikan Tata Boga dan Pak Yasin selaku sekertaris Desa Sambigede. Setelah itu pemaparan materi singkat mengenai ikan air tawar yaitu lele dan mujair dan pemaparan tentang produk inovasi [1] dilanjutkan dengan pelatihan mengenai berbagai olahan lele dan mujair yaitu MURENDENG(Mujair Presto Bumbu Dendeng), OKALE (Otak Otak Ikan Lele), SUMILE (Surimi Ikan Lele), RUPULE (Krupuk Ikan Lele).
Kidung Damai Winedar menjelaskan produk surimi ikan lele ini cara membuatnya mudah, hanya dengan melembutkan daging ikan lele dan mencampur dengan tepung sagu lalu mengukusnya. Istiqomah Yadiana menjelaskan mujair presto bumbu dendeng yang bisa menjadi sebuah hidangan ikan yang enak disantap dengan nasi. Eka Nur Insani  menjelaskan bahwa krupuk ikan lele ini sangat cocok untuk oleh-oleh karena bisa dijual berupa krupuk mentah ataupun siap makan dan juga umur simpannya yang lama Ayu Trisna Delfina menjelaskan otak-otak ikan lele selain rasanya yang enak dan cocok sebagai santapan ringan yang bergizi. Peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias dan tertarik terhadap inovasi kuliner yang dipraktikkan karena produk yang dihasilkan menarik dan cocok di lidah mereka serta warna dan kemasan dari inovasi kuliner itu sendiri sangat menarik.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini ditutup dengan beberapa quiz dan pemberian doorprize yang menarik. Seluruh Kegiatan ini juga dibantu oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang di Desa Sambigede. Kegiatan ini berhasil berjalan dengan lancar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H