Mohon tunggu...
Bintang NurAlifah
Bintang NurAlifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB University '59

Hello! ;)

Selanjutnya

Tutup

Palembang

Feeder LRT, Angkot Modern Harapan Turunnya Polusi Udara

21 Januari 2023   11:34 Diperbarui: 21 Januari 2023   11:46 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyaknya penggunaan kendaraan pribadi merupakan salah satu faktor terbesar pemicu polusi udara di berbagai kota Indonesia, salah satunya kota Palembang. Pada 2021, kota Palembang termasuk kota dengan kualitas udara terburuk ke-5 di Indonesia dengan rata-rata PM2.5 (26g/m3) (IQAir, 2021). 

Namun, di tahun 2022 hingga awal 2023, Palembang perlahan memiliki udara dengan kualitas baik dengan angka 15 pada 21 Januari 2023, namum fluktuatif karena diperkirakan akan sedikit buruk dengan angka 52 pada 22 Januari 2023 (IQAir,2023). Maka dari itu, menggunakan transportasi umu merupakan salah satu solusi yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat untuk mengurangi polusi udara yang ada di Palembang.

Feeder merupakan salah satu angkutan umum di Palembang, Sumatera Selatan, yang disediakan oleh Kementrian Perhubungan yang diberi nama "New Oplet Musi Emas", yang sesuai namanya, Feeder ini diluncurkan untuk mendukung Palembang EMAS (Elok, Madani, Aman, dan Sejahtera) 2023. Feeder ini pertama kali diserahkan secara simbolis oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumandi, pada Sabtu, 11 Juni 2022 kepada Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, dan Walikota Palembang, Harnojoyo.

" Kita terus sosisalisasikan penggunaan angkutan umum agar kehadirannya bisa dimanfaatkan secara mkasimal oleh masyarakat. Naiklah angkutan umum agar Palembang tidak macet dan udara menjadi lebih bersih " ujar Menhub tersebut. (dephub.go.id, 2022)

Pada awalnya, feeder bersifat gratis dan masih beroperasi sedikit dan masih jarang ditemui, karena masih dimulai dengan tahap awal sebanyak 29 unit feeder yang berjalan 2 rute, yaitu lintas Talang Kelapa -- Talang Buruk melalui Asrama Haji dengan Panjang rute 20,4 km dan lintas Asrama Haji -- Sematang Borang melalui jalan Noerdin Pandji denngan Panjang rute 40,2 km.

Namun hingga saat ini, Kementrian Perhubungan telah menyediakan tambahan rute baru agar feeder semakin mudah dijangkau oleh masyarakat dan semakin sering digunakan sehingga saat ini, terdapat lima rute feeder di kota Palembang. Adapun rute tersebut ialah Stasiun LRT Polresta Palembang-Kompleks OPI, LRT RSUD- Sukawinatan, Stasiun LRT DJKA-Terminal Pasar Plaju, Kamboja-Bukit Siguntang via stasiun Demang, Talang Kelapa-Talang Buruk melalui Stasiun Asrama Haji, dan Stasiun Lrt Asrama Haji Sematang Borang melalui jalan Noerdin Pandji. Selain itu, Jumlah feeder pun ditambahkan sehingga totalnya saat ini terdapat 58 unit. Dan pada saat ini, sistem pembayaran menggunakan e-money dengan harga 4000 Rupiah per orang untuk beberapa rute, seperti rute yang melalui jalan Noerdin Pandji.

Selain itu, sejak diadakannya feeder, Kepala Balai Pengelolaan Kereta Api Ringan Sumsel, Dedik Tri Istiantara, mengatakan bahwa penumpang LRT di Palembang naik hingga 28 persen dari yang sebalumnya 7.239 penumpang per hari menjadi 9.280 penumpang per hari. (BN Channel). Hal ini berarti bahwa  semakin banyak masyarakat yang berkontribusi mengurangi polusi udara di kota Palembang.


Ekonomi-Bisnis.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun