Emas sangat cocok jadikan investasi. Dengan nilainya yang fleksibel mengikuti inflasi dan deflasi yang terjadi di pasaran, maka memiliki tabungan emas dinilai lebih menguntungkan. Tabungan emas ini bisa dikelola sendiri dengan rajin membeli dan mengumpulkan emas dalam jumlah tertentu pada setiap siklus waktu tertentu. Atau disimpan dan dikelola oleh badan yang bisa dipercaya seperti bank.Â
Tabungan emas ini juga sifatnya fleksibel. Bisa dicairkan sewaktu-waktu jika memang diperlukan dengan cara digadaikan. Langsung cair dan langsung bisa digunakan. Saya rasa skema ini cocok sekali untuk jenjang SMP atau SMA kelak.
Â
Reksadana
Untuk jangka waktu yang lebih lama saya akan mulai menabung reksadana. Pembelian reksadana dapat di lakukan melalui bank custody. Hal ini dapat saya lakukan dengan memberikan setoran berkala melalui bank custody yang telah saya pilih. untuk investasi jangka waktu yang panjang yaitu SMA dan kuliah saya akan memilih menabung reksadana saham. sedangkan untuk yang jangka menengah mungkin saya akan memilih reksadana campuran agar hasil tetap terasa.
Â
Tabungan Pendidikan
Ini pilihan terakhir yang paling mudah. Sukuk ritel memiliki kekurangan untuk setor jumlah besar di awal. Emas memiliki minimum gram yang bisa disimpan untuk diinvestasikan. Sama juga seperti reksadana, memiliki minimum setoran yang harus dilakukan berkala. Sementara dengan tabungan pendidikan, kita bisa atur sesuka hati kita dan sesuai kemampuan kita untuk setoran berkala-nya. Lebih praktis dan tidak terlalu khawatir dengan setoran berjangka yang besar.
________________________
Selain soal persiapan dana pendidikan anak, saya dan suami juga akan memberikan pengarahan pada si anak kelak tentang berharganya sebuah beasiswa. Bukan hanya soal cara untuk menghemat biaya pendidikan anak nanti, tapi juga ini akan memberikan motivasi pada si anak untuk lebih termotivasi agar giat belajar dan lebih cerdas. Karena rata-rata beasiswa hanya untuk anak dengan kecerdasan tertentu (disamping soal ekonomi).
Selain motivasi beasiswa, saya dan suami bertekad dan berusaha untuk menjadikannya seorang pribadi yang mandiri. Mampu bertahan hidup dengan dana yang cukup serta mampu bersyukur. Semoga dengan penanaman mental mandiri, kelak anak saya justru bisa menghasilkan uang sendiri untuk memenuhi hasrat pendidikannya. Semoga saya dan suami mampu memberikan investasi leher ke atas untuk anak. Baik dari sisi pendidikan, moral, mental dan spiritual. Amin.