Jika ingin menampilkan kesan makanan tersebut hangat, bisa dengan memberikan efek asap. Efek asap ini memberikan kesan bahwa makanan tersebut baru dituang ke dalam mangkok atau piring. Didiet berbagi pengalaman, “Untuk proses pemotretan yang lama, kadang makanan panas keburu dingin. Itulah gunanya vapor (rokok elektronik) bisa memberikan kesan panas atau hangat. Atau kita gunakan mentega sebagai pengganti ice cream. Pokoknya caranya macam-macam untuk menghasilkan foto bagus tapi murah.”
Selain mengganti atau menambahkan properti yang ada pada makanan untuk keperluan foto makanan, Didiet juga menyarankan agar mengetahui proses pembuatan makanan tersebut. Misalnya saja pada proses pembuatan sushi, sang koki memanggang daging langsung di atas piring dengan menggunakan semburan api.
[caption caption="flaming-sushi. sumber : google.com"]
Langsung Membuat Lapar
Di luar teori dan macam-macam trik yang sudah disampaikan di atas, foto kuliner yang baik adalah foto yang membuat orang mendadak lapar dan kepingin makan begitu melihat foto kuliner tadi.
Sederhana bukan? Setelah menerima voucher dan makan siang, kemarin tempat acara langsung diserbu dengan berbagai menu andalan dari setiap kedai di Taman Kuliner The Spring. Setelah perut kenyang, kami langsung bersiap untuk cekrak-cekrek. Berikut ini foto-foto karya saya setelah mendapat ilmu dari BEBEK kali ini.
[caption caption="mie-tomat-medan"]
[caption caption="ayam-blambangan"]