Mohon tunggu...
Bintang Muhammad Sahara Efendi
Bintang Muhammad Sahara Efendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalis Junior

Mencoba untuk mengerti dan memberi dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjalanan Pendidikan Indonesia

11 Januari 2024   11:54 Diperbarui: 11 Januari 2024   12:15 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel Argumentasi

Pendidikan Masa Penjajahan di Indonesia

1536

Pada 1536, Antonio Galvano seorang penguasa Portugis mendirikan sekolah-sekolah seminari agama Katolik untuk anak-anak dari pemuka-pemuka pribumi di Maluku.

1854

Pada tahun 1854 ada beberapa bupati yang mendirikan "sekolah-sekolah kabupaten",tetapi hanya untuk mendidik calon-calon pegawai. Kemudian pada  tahun 1854 itu juga didirikan "sekolah bumiputera", yang hanya mempunyai 3 kelas. Rakyat hanya diberikan pelajaran membaca, menulis, dan berhitung.

1899

Pada   penghujung   abad   ke-19,   Hindia-Belanda   memutuskan   mendirikan   STOVIA untuk  menghasilkan dokter-dokter yang   berasal  dari  kalangan  pribumi di Batavia. Selain   itu, STOVIA  berperan   menjadi   tempat   persemaian   para   remaja-remaja   pribumi   dalam menumbuhkan semangat nasionalisme.

1904

Pada 16   Januari   1904,   Dewi   Sartika   membuka   Sakola   Istri   (Sekolah   Perempuan) atau sekolah untuk perempuan dengan jumlah peserta didik 20 orang di Bandung. Pada tahun 1910, sekolah istri berganti nama menjadi sakola kautamaan istri. Sekolah Istri tersebut terus mendapat perhatian positif dari masyarakat.

1908

Boedi Oetomo adalah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Soetomo dan para pelajar STOVIA. Organisasi ini digagas oleh Wahidin Sudirohusodo.

1911

Awal mula berdirinya sekolah Muhammadiyah. K.H. Ahmad Dahlan merintis dan membuka Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah (MIDI), pada 1 Desember 1911 di ruang tamu rumah.

1912

Yayasan Van Deventer di bawah naungan Yayasan Kartini (Kartini Vereneging) mendirikan sekolah wanita bernama Sekolah Kartini di Semarang, tahun 1912. Pada tahun pertama, sekolah ini menampung kurang lebih 112 siswa dengan lama pendidikan selama dua tahun.

1922

Ki Hajar Dewantara sebagai pelopor pendidikan di Indonesia mendirikan ''Taman siswa'' di Yogyakarta. Taman siswa hadir sebagai jiwa rakyat untuk merdeka dan bebas.

1926

Berdirinya INS (Indonesisch Nederlansche School Kayutanam) Kayu Tanam yang merupakan lembaga pendidikan dengan corak khusus pengembangan bakat bawaan (talenta) di Kabupaten Padang Pariaman.

1938

Dilaksanakannya Kongres Bahasa Indonesia sebagai upaya untuk mengukuhkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Pendidikan Masa Awal Kemerdekaan Indonesia

1945-1950

Pendidikan pada masa ini dikenal sebagai masa perjuangan. Ciri-ciri utama pada masa periode ini ialah terdapat semacam dualisme dalam pendidikan. Disalah satu pihak pendidikan dan pengajaran   berlangsung di daerah- daerah negarafederal yang dikuasai atau dipengaruhi Belanda, sedangkan di pihak lain langsung dikuasai oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Pendidikan Masa Orde Lama

Orde Lama (1959 -- 1966)

Masa   orde   lama   diawali   dengan   pasca   kemerdekaan   yang   dipimpin   oleh presiden  pertama  yaitu Ir. Soekarno. Pada masa itu, Pendidikan di Indonesia masih melanjutkan   apa   yang   telah   diterapkan   dahulu   oleh   Jepang   dan   menggunakan Bahasa   pengantar   Bahasa   indonesia.   Media   pembelajaran   pada   masa   itu menggunakan buku-buku yang diterjemahkan dari Bahasa Belanda ke dalam Bahasa Indonesia yang sudah dilakukan sejak zaman Jepang.

Pendidikan Masa Orde Baru

Orde Baru (1966 -- 1998)

Tahun   1968   sampai   1998   merupakan   pendidikan   Orde   Baru.   Hak   untuk mendapatkan   kesetaraan   pendidikan   tidak   terpenuhi   karena   pemerintah   masih mendominasi  dalam pendidikan  para  pelajar.

Pendidikan Masa Reformasi

Masa Reformasi (1998 -- 2021)

Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur sistem pendidikan dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

2022

Adanya peningkatan, pembelajaran berpusat pada siswa, dan guru diberikan kebebasan dalam menentukan proses pembelajaran.

Daftar Rujukan

Alhamuddin, A. (2014). Sejarah Kurikulum di Indonesia (Studi Analisis Kebijakan Pengembangan Kurikulum). Nur El-Islam, 1(2), 48-58.

Nurtanio, R. K., & Purwanto, A. (2008). Perjalanan Kebijakan Pendidikan di Indonesia, Yogyakarta. Jurnal Manajemen Pendidikan.

Syaharuddin, S., & Susanto, H. (2019). Sejarah Pendidikan Indonesia (Era Pra Kolonialisme Nusantara sampai Reformasi).

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Kurikulum dan Pembelajaran. (Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI, 2002).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun