Teori Respon Butir (Item Response Theory)
Teori respons butir adalah analisis butir soal secara modern. Teori ini merupakan teori yang menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan kemungkinan benar menjawab suatu soal dengan kemampuan siswa (Wahidmurni, 2010: 129).
Menurut Embretson dan Reis (2000), yang dikutip oleh Ridho (2007: 2) teori respon butir memiliki sepuluh kelebihan dibandingkan dengan teori tes klasik, yaitu :
- Nilai standard error of measurement (SEM) bervariasi antar titik tetapi bersifat sama di semua populasi.
- Tes yang lebih pendek lebih dapat diandalkan daripada tes yang lebih lama.
- Membandingkan nilai ujian dari format yang berbeda lebih optimal ketika tingkat kesulitan ujian bervariasi antar peserta.
- Estimasi yang tidak bias dapat diperoleh dari sampel yang tidak representatif.
- Skor tes memiliki arti dibandingkan dengan karakteristik tiap butir.
- Skala interval dicapai dengan model pengukuran yang lebih logis.
- Tes dengan format butir campuran dapat memberikan hasil tes yang optimal.
- Skor-skor yang mudah dapat dibandingkan secara berarti jika tingkat skor awal berbeda.
- Hasil faktor analisis data skor kasar butir menghasilkan sebuah full information factor analysis.
- Sifat-sifat butir sebagai stimulus dapat berhubungan langsung dengan sifat psikometriknya.
Keuntungan lain dari teori respon butir adalah keefektifannya ketika diterapkan untuk mengelola banyak komputer dalam tes yang berbeda. Dengan keunggulan tersebut dapat meningkatkan efisiensi waktu pengujian dan kontrol untuk meminimalisir kesalahan pada setiap tester.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa teori respon butir merupakan analisis kuantitatif modern yang dapat menutupi kelemahan teori tes klasik. Karakteristik  butir soal ditentukan langsung oleh respon peserta tes, baik yang berkemampuan tinggi maupun rendah. Teori respons butir berbeda dengan teori tes klasik karena teori respon butir berfokus pada level butir dan oleh karena itu dimaksudkan untuk menutupi kelemahan teori tes klasik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H