Pesan Alam
Bencana ini mengajarkan kita
Bagaimana rasanya terpenjara
Di tempat yang disebut rumah
Yang perlahan membuat
Mungkin kita harus ingat
Saat perilaku kita menjerat
Penghuni laut udara dan darat
Akal dan nurani nyatanya tak saling terikat
Tuhan melalui alam menyampaikan pesan
Penuh ilham
Membiarkannya geram sebab dosa tak terpendam (Pesan Alam, Haidi S)
Puisi ini menyampaikan pesan tentang bagaimana alam mengajarkan kita untuk hidup berdampingan, dengan mengingat bahwa perilaku kita dapat mempengaruhi seluruh makhluk hidup. Pesan ini selaras dengan ajaran banyak agama yang mengedepankan harmoni dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Puisi ini juga menggambarkan kehidupan kita yang berbeda dengan kehidupan di Pesantren Al-Ittifaq tetapi tetap menghargai perbedaan.Â
Toleransi
Pagi itu, rombongan siswa Kolese Kanisius tiba di Pondok Pesantren Al Ittifaq dengan penuh antusias. Setelah disambut ramah oleh para santri, kegiatan dimulai dengan pengenalan budaya pesantren. Para siswa diajak belajar salat dan doa bersama, meskipun sebagian hanya memperhatikan sebagai bentuk penghormatan. Para santri menjelaskan tata cara ibadah mereka dengan sabar, dan suasana penuh toleransi pun tercipta. "Ini bukan soal agama siapa yang benar," ujar salah satu kyai, "tapi soal saling memahami."
Selain belajar tentang ibadah, siswa juga diperkenalkan pada kegiatan khas pesantren, seperti beternak, bertani dan membuat mochi. Di kebun pesantren, para siswa diajarkan cara menanam sayur dan memetik hasil panen. Beberapa dari mereka bahkan mencoba memberi makan hewan ternak di kandang. Aktivitas ini tidak hanya mengenalkan mereka pada cara hidup mandiri, tetapi juga menanamkan rasa hormat pada kerja keras yang dilakukan para santri setiap hari.Â
Dunia Setelah PesantrenÂ
Pondok Pesantren Al Ittifaq menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya berfokus pada ajaran agama, tetapi juga mempersiapkan murid-muridnya untuk menghadapi kehidupan setelah lulus. Dengan mengajarkan keterampilan seperti bertani, beternak, dan mengelola usaha, pesantren ini memberikan bekal kemandirian yang sangat berharga. Nilai-nilai ini memperlihatkan bagaimana agama dan praktik kehidupan berjalan berdampingan, menciptakan santri yang tidak hanya taat secara spiritual tetapi juga tangguh secara praktis.