Mohon tunggu...
Bintang Aulia
Bintang Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya mengendarai vespa, game, dan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Budidaya Kopi Organik dan Keistimewaan Teknik Sambung Pucuk: Rasa Kopi Blend Sejak dari Pohonnya

13 Januari 2024   12:48 Diperbarui: 13 Januari 2024   12:56 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun disini penulis belum menemukan literatur yang membahas secara ilmiah citarasa hasil blend dari pohon ini. 

Rasa unik kopi yang muncul ini karena perpaduan anatara dua jenis kopi yakni robusta yang cenderung memiliki rasa pahit dan arabika yang cenderung memiliki rasa asam dan sedikit manis sehingga tercipta citarasa unik yang muncul. Biasanya pada kedai-kedai kopi atau coffeshop menggunakan kopi blend sebagai basic dari kopi espresso. Kopi blend disini adalah kopi yang dicampur atau di mix antara kopi arabika dan robusta dengan rasio tertentu yang akan memunculkan rasa kopi yang strong yang berasal dari kopi robusta dan rasa asam dan sedikit manis yang berasal dari kopi arabika. Disinilah keunikan teknik grafting, tidak perlu mencampur biji kopi arabika dan robusta secara langsung, namun dengan blend sejak dari pohonnya. Kopi arabika umumnya memiliki berbagai macam rasa yang unik, tergantung dari tempat tumbuhnya kopi, ketinggian tempat, varietas kopi dan lain sebagainya. 

Grafting  atau  Sambung  pucuk merupakanteknik  perbanyakan  vegetatif yang menyambungkan  batang  bawah  dan  batang  atas tanaman  yang  berbeda  sedemikian rupa  sehingga terbentuktanaman  baru.  Suwandi  (2015),  pertumbuhan dan produksi kopi sambung pucuk lebih baik dari kopi konvensional kenaikan tingkat produksi sebanyak 26  %, produksi rata-rata kopi  sambung pucuk 4,01 kg  sedangkan kopi  kopi  konvensional  3,04  kg.    Untuk  meningkatkan  produktivitas  kopi  perlu dilakukan metode sambung pucuk.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun