Mohon tunggu...
bintang aryodipo sugihraharjo
bintang aryodipo sugihraharjo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa pencari rezeki dan hidayah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Israel di Tanah yang Dijanjikan, Pulang atau Menjajah

17 Agustus 2024   21:29 Diperbarui: 22 Agustus 2024   21:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Serangan 7 Oktober kemarin yang dinamakan Thufan Al-Aqsa serangan ini membuat konflik Israel-Palestina kembali memanas dan akhirnya berhasil membuat Israel terpojok. Konflik ini memang sudah berlangsung lama dan tidak pernah menemukan jalan tengah. Tapi kenapa konflik ini bisa terjadi? Konflik Israel-Palestina berawal dari gerakan zionisme yang muncul di kalangan Yahudi Eropa untuk membangun negara kebangsaan Yahudi di Timur Dekat wilayah itu sebelumnya dikenal dengan nama Palestina yang dimana mereka memiliki penduduknya sendiri dan terdiri dari Islam, Yahudi dan Kristen. Zionis memiliki klaim bahwa Tanah Palestina adalah tanah milik mereka yang dijanjikan oleh Tuhan. Namun benarkah hal tersebut?

Cerita tanah yang dijanjikan

Narasi yang selalu dikatakan oleh orang yahudi bahwa mereka berhak tinggal dan mengusir palestina dan penduduknya. kisah ini diawali oleh perbudakan Yahudi oleh Bangsa Mesir. Dahulu kala Yahudi atau Bani Israil adalah bangsa yang berasal dari keturunan Yakub bin Ishak kaum ini awalnya tinggal di kawasan Mesopotamia sebelum bermigrasi secara besar-besaran ke Mesir. 

Bani Israil mendapat nama mereka dari leluhurnya yang selalu bermunajat kepada Allah yakni Nabi Yakub. Israil dari kata "Isra" dan "El" yang artinya hamba tuhan. Selanjutnya Bani Israil migrasi besar-besaran ke Mesir. Sampai akhirnya mereka eksodus dari negara itu atas perintah Tuhan yang disampaikan oleh Nabi Musa dan pergi menyeberangi laut merah sesuai dengan sebutan mereka "Ibrani" (Penyebrang). Melalui Musa Tuhannya Bani Israil memerintahkan mereka pergi ke tanah Kanaan namun karena mereka terlalu takut akan penduduk dan raja Kanaan membuat mereka enggan pergi dan membangkang perintah Tuhannya. Kisah ini tercatat dalam Al-Quran Al-Maidah ayat 21 dan 22 mengakibatkan tanah itu diharamkan dari mereka. 

Bani Israil pun akhirnya pergi ke tanah Kanaan itu dan mendirikan sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Saul untuk melawan dominasi suku-suku pribumi Kanaan seperti Amorit dan Filistin atau orang Kanaan yang asli. Setelah berperang mereka mengangkat Nabi Daud Alaihissalam untuk menjadi Raja karena telah mengalahkan Jalut dari Filistin kemudian dilanjutkan putranya, Nabi Sulaiman Alaihissalam dimana Kerajaan Israel mencapai puncaknya sebelum akhirnya mengalami kemunduran dan terpecah jadi 2: Kerajaan Yehuda di selatan dan Kerajaan Israel di utara hingga akhirnya terjadi perang saudara. Setelah perang saudara Kerajaan Yehuda membuat perjanjian dengan Kerajaan Babilonia untuk menyerang Israel di utara tetapi berujung pada penaklukkan kedua wilayah Bani Israil itu hingga akhirnya mereka diusir dari tanah itu. 

Pengusiran kaum Israil atau Yahudi ini terjadi pada masa Kerajaan Babel, Kekaisaran Romawi, dan Dinasti latin/Kerajaan Yerusalem ketika Palestina dikuasai bangsa Rum Bani Israil diusir ke negara-negara jajahan Rum seperti Gaul dan Iberia. Selain ke wilayah Rum beberapa ada yang pergi ke Habasyah dan Yaman hal ini menandakan terpecahnya bangsa Yahudi ke beberapa wilayah di Eropa dan Timur tengah menjadikan Bani Israil terbagi-bagi menjadi beberapa klan dan menjadi fanatik dan terobsesi terhadap Palestina yang menurut mereka adalah tanah airnya.

Ambisi zionis terselubung, promised land, dan kedok kolonialisme 

Israel adalah negara yang diinginkan oleh kaum zionis sebuah negara yang mayoritasnya yahudi sekaligus negara sekuler. Zionis adalah gerakan nasionalisme yang dibentuk oleh Theodor Herzl melalui bukunya yaitu "Der Judenstaat" atau Negara Yahudi yang berlandaskan klaim Teologis yaitu: tanah yang dijanjikan untuk bangsa Yahudi yang tersebar di seluruh dunia. Pertanyaannya apakah Israel berhak mendirikan negara di Palestina? Apakah klaim dari zionis tentang narasi "Tanah yang dijanjikan" benar adanya?

Klaim teologis yang selalu di gembor-gemborkan oleh zionis perlu dipertanyakan, apakah harus membunuh dan mengusir orang-orang Palestina yang sudah tinggal disana? Saya rasa jika memang klaim itu benar Israel seharusnya tidak perlu berperang dengan Hamas atau melakukan perang dengan negara-negara Arab pada perang Arab-Israel. Warga negara Israel pun sebenarnya adalah penduduk Yahudi-Eropa yang budaya atau kehidupannya berbeda dengan penduduk Palestina hal ini berbanding terbalik dengan klaim mereka, jika itu adalah tanah mereka maka seharusnya mereka memiliki budaya yang sama dengan orang-orang Palestina yang terlebih dahulu tinggal di sana. Dengan kata lain yang dilakukan oleh Israel semata-mata hanyalah penjajahan mereka dengan keji membunuh dan mengusir hanya untuk sebuah negara utopis bangsa Israel. Kekejaman Israel pun dikecam oleh PBB dan bahkan sudah banyak resolusi keamanan yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB untuk menghukum Israel atas penjajahan di Palestina. Meskipun begitu Yahudi berhak untuk tinggal di Palestina, namun mereka tidak berhak mendirikan negara secara semena-mena dan menghina kesucian Al-Quds hanya karena hasrat serakah untuk mengeksploitasi tanah suci ini. 

Di sisi lain Palestina berhak mendapat kemerdekaan karena mereka sudah dijanjikan kemerdekaan oleh Inggris saat perang dunia melawan Usmani. Namun mereka tidak sadar bahwa ini hanyalah tipuan dari Inggris untuk memberikan tanah bagi zionis yang memang sudah mengakar kuat di Inggris. Namun, sayangnya janji ini tidak pernah ditepati bahkan Inggris cenderung memihak zionis dan sampai saat ini kita hanya mendengar dan melihat orang-orang Palestina dibantai persis seperti Nazi Jerman membantai Yahudi Eropa di masa lalu. IRONI manusia tidak pernah belajar dari sejarah dan membiarkan hal ini menjadi berulang seperti kaset radio yang mengulang lagunya ketika lagunya sudah habis. 

Palestina dan Israel adalah sebuah kegagalan PBB dan bentuk dari ambisi serakah zionis dan sekutunya. Semoga kritik ini bisa menjadi ini bisa menjadi jihad untuk membela Palestina dan melawan zionis-zionis jahat yang mengotori Al-Quds dengan nasionalis semu mereka. 

Referensi

M. Amirul Ma'rufi, Rizal al-Hamid Mengungkap Tabir Konflik Sepanjang Masa Palestina dan Israel Kritik Ideologi Zionisme dari kacamata Plato

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun