STUNTING atau gizi kurang di Indonesia bukan lagi isu baru, berbagai program pemerintah pusat sampai pemerintah daerah belakangan ini terus dimasifkan, baik dalam bentuk implementasi program maupun melalui anggaran khusus untuk penanggulangan prevalensi stunting di Tanah Air.
Penanggulangan stunting sendiri pada hakikatnya bukan sekedar tanggung jawab tenaga kesehatan Puskesmas selaku fasilitas kesehatan, tapi menjadi tanggung jawab kolektif semua elemen bangsa, semua stakeholder terkait maupun yang tidak terkait, lintas sektor, pemerintah kecamatan, pemerintah Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan sekolah selaku instansi pendidikan.
Kegiatan Sosialisasi persiapan Tim Pelaksanaan Penyiapan Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal bagi ibu hamil KEK dan Balita Gizi Kurang di Wilayah kerja UPT Puskesmas Wongko Kec. Bungku Utara Kab. Morowali Utara adalah bagian dari langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh puskesmas Wongko Ndaya dalam menanggulangi gizi buruk (stunting) di wilayah kerja.
Kegiatannya sendiri dilaksanakan hari Selasa, 3 September 2024 di Balai Desa Opo yang di hadiri langsung oleh pemerintah kecamatan Bungku Utara sekaligus membuka acara, ibu PKK Kecamatan, Kepala Puskesmas Wongko Ndaya, kepala Desa Opo, bidan-bidan Desa/dusun dan kader-kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Wongko Ndaya.
Dalam sambutannya, pemerintah kecamatan yang diwakili oleh bapak samsudin H. Mustapa selaku Kasi pemerintahan sekaligus  membuka acara  dan ketua PKK kecamatan, ibu Huzaimah Dg Tapala sangat mengapresiasi kegiatan pemberian makanan berbasis pangan lokal yang diselenggarakan oleh Puskesmas Wongko Ndaya, ini penting untuk memberikan pemahaman dan peningkatan pengetahuan bagi bidan desa/dusun dan kader-kader posyandu di desa, karena mereka sebagai penggerak dan pelopor sekaligus perpanjangan tangan program Puskesmas di desa maupun dusun.
Kepala UPT Puskesmas Wongko Ndaya, bapak Herman F. Langkamuda dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap peran-peran bidan desa/dusun, para kader-kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Wongko Ndaya sejauh ini,
"Mengingat penurunan prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Wongko Ndaya belum signifikan, diharapkan peran bidan-bidan desa/dusun, ibu-ibu kader agar bisa sama-sama bekerja lebih keras lagi dalam memberikan komunikasi, informasi dan edukasi pada masyarakat terkait masalah stunting". Tegasnya.
Pada teknis pelaksanaannya, kegiatan sosialisasi tim PMT berbasis pangan lokal juga dirangkaikan  penberian materi terkait pemberian PMT di desa, komposisi atau menu makanan sesuai standar gizi bagi ibu hamil maupun bayi/balita, kegiatan seperti ini adalah yang kedua kali dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Wongko Ndaya, dalam paparan materinya, Ahmad Iqbal Haer selaku penanggung jawab Gizi Puskesmas Wongko Ndaya mereview kembali pengetahuan bidan desa/dusun dan kader posyandu.
"Bidan desa/dusun dan ibu-ibu kader bersama-sama lebih aktif, kompak lagi terkait edukasi gizi seimbang bagi ibu hamil, KEK dan balita gizi kurang di desa, peran kita secara kolektif menentukan tercapainya penurunan prevalensi stunting diwilayah kerja Puskesmas Wongko Ndaya". Tuturnya.
Forum kegiatan cukup partisipatif, keterlibatan langsung ketua PKK kecamatan untuk berdiskusi langsung dengan tenaga gizi Puskesmas,  bidan desa maupun para kader menambah kehangatan forum, terutama bagi bidan desa/dusun dan kader-kader posyandu, sehingga pada prakteknya setelah bidan desa/dusun maupun kader kembali ke desa/dusun masing-masing tidak lagi mengalami kebingungan terkait  PMT berbasis pangan lokal.
Kegiatan sendiri di tutup dengan Demontrasi PMT Berbasis pangan lokal, tujuannya untuk memperkenalkan pada bidan-bidan desa, kader-kader posyandu supaya bisa melihat secara langsung contoh menu yang berbasis pangan lokal, sekaligus sebagai referensi.
Harapannya dari hasil dari kegiatan ini, peran semua sektor terkait bisa lebih ditingkatkan, lebih fokus dalam penanggulangan stunting di wilayah masing-masing desa maupun dusun, tidak sekedar sukses kegiatan, tapi bisa memberikan impact secara langsung dalam penanggulangan stunting di wilayah kerja Puskesmas Wongko Ndaya.