Setelah beberapa bulan melanglang buana dengan tanggung jawab lain, akhirnya kembali ke Kolaka Utara, kampung menetap dimana jodoh bertemu, pergi pulang, pulang pergi dan begitulah yang dijalani lima tahun terakhir, walaupun kenyataannya aktivitas demikian biasa dilakukan jauh sebelum lima tahun belakangan.
Tapi tentu ada perbedaan, jika sebelumnya hanya bolak balik Bima Makassar atau sebaliknya, namun yang belakangan ini ada berbagai titik daratan yang menjadi pijakan atau tujuan dalam satu rute perjalanan, mungkin karena ada banyak tujuan sehingga dalam satu moment tertentu bisa berhenti dan menyelesaikan berbagai rencana dalam satu kali perjalanan, ini seperti pepatah orang bijak, 'Satu kali mendayung, dua tiga pulau terlampaui'.
Namun pulang ke Kolaka Utara kali ini sedikit berbeda, setelah izin cuti dari pekerjaan lain di Morowali Utara akhirnya pulang bertemu anak, istri dan keluarga besar di Kolaka Utara, yaa seperti tradisi keluarga pada umumnya, moment libur bulan ramadhan adalah bagian dari kumpul keluarga yang di tunggu-tunggu setiap tahunnya.
Pulang kampung kali ini selain memecah celengan rindu dengan keluarga ada tanggung jawab lain yang menanti, saya menganggapnya ini tanggung jawab karena telah di amanahkan ke saya sebagai bagian dari keluarga dan pekerjaan di STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo.
Beberapa hari sampai rumah, langsung menyurati kepala sekolah SMA N 1 Pakue untuk izin kegiatan sosialisasi kampus dan sekaligus di rangkaikan dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sebagai bentuk tanggung jawab lain seorang civitas akademika (pengajar) yang termuat dalam tri darma perguruan tinggi.
Pelaksanaannya hanya satu hari, namun terhitung dua hari dengan komunikasi dan koordinasi dengan kepala sekolah dan guru SMA N 1 Pakue, mengantar surat izin dan membicarakan teknis.
Antusias siswa perlu di apresiasi, dengan mereka membaca brosur kampus dan penyampaian profil singkat tentang kampus, tapi karena kehadiran saya bersamaan dengan ujian akhir sekolah (siswa kelas XII) tentu waktu dan improvisasi yang saya rencanakan tidak maksimal.
Namun ini menjadi langkah awal, akhirnya sekolah dan siswa-siswi mengenal STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo sebagai salah satu sekolah tinggi kesehatan tingkat perguruan yang unggul di kota Palopo.
Karena berdasarkan bisik-bisik atau cerita dari keluarga dan beberapa teman dekat, sudah banyak alumni STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo yang telah mengisi ruang-ruang pelayanan di berbagai fasilitas kesehatan di kabupaten Kolaka Utara, mulai dari Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik hingga Apotek atau Toko Obat, dan ini cukup menggembirakan, karena para alumni STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo cukup di terima dimasyarakat.
Setelah selasai Kegiatan Sosialisasi Kampus dan kegiatan pengabdian masyarakat, saya sedikit mengevaluasi secara personal tentang kehadiran saya di SMA N 1 Pakue sebagai representasi STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo.
Bahwa kedepannya perlu lebih masif atau rutin dilakukan sosialisasi ini di SMA N 1 Pakue dan SMA lain di kab. Kolaka Utara, mengingat status SMA N 1 Pakue adalah salah satu sekolah tingkat SMA yang unggul dan favorit di kabupaten Kolaka Utara, dengan jumlah penerimaan peminat paling banyak setiap tahunnya di tingkat SMA kabupaten Kolaka Utara.
Kemudian berdasarkan cerita dan masukan dari keluarga yang juga sebagai guru di SMA N 1 Pakue dan beberapa sekolah lainnya, alangkah baiknya STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo untuk ekspansi lebih jauh ke Kolaka Utara untuk kegiatan KKN mahasiswanya, karena itu lebih kelihatan reel dibandingkan sekedar datang dan sosialisasi.
Dengan melihat langsung kehadiran mahasiswa di Kolaka Utara, walaupun hanya dalam rangka kegiatan KKN yang beberapa bulan, para orang tua bisa melihat dan merekomendasikan anak-anaknya ke STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo, karena Kolaka Utara sendiri secara geografis tidak terlalu jauh dengan kabupaten Luwuk Timur, Malili dan sekitarnya.