Indonesia tak berjarak dengan posisi dimana kita berdiri, kita menemukan Indonesia dalam setiap kedipan mata, kita mungkin saja melihat Indonesia di setiap detik, tapi tidak dengan mengenal dan memahaminya, apakah sejauh ini kita cukup yakin bahwa kita telah mengenal Indonesia ?
Indonesia kaya, limpahan kekayaan sumber daya alam yang di milikinya adalah bagian dari keberkahan tuhan atas negeri ini, namun ada yang lebih di banggakan dari itu, yaitu keragaman suku dan bahasa, adat dan istiadat menjadi pesona tersendiri yang tidak di miliki oleh negara manapun di dunia.
Keragaman suku dan budaya ini sekaligus menjadi keunikan tersendiri, sebagai daya tarik untuk ditelusur, tentang kehidupan masyarakat yang menyatu dalam heterogenitas, dan tulisan ini mencoba menyingkap Indonesia dalam perspektif lain, lewat pengalaman panjang, pengalaman hebat yang di lalui anak-anak muda nusantara sehat yang mencintai negeri ini dengan segenap jiwa raga.
Anak-anak muda yang memilih pilihan tidak populer dalam hidup, mengabdi hingga jauh ke pelosok negeri dengan segala kompleksitas masyarakatnya, berhadapan dengan ketidakpastian iklim dan kondisi alam, berpijak di tanah negeri yang tak terjamah oleh modernisme, itulah nusantara sehat.
Menarik menelisik lembaran-lembaran pengalaman hebat anak nusantara sehat di pelosok negeri, tentang jiwa petualangan mereka, tentang jiwa melayani, yang terus memberi tak berharap kembali, tentang anak muda yang melawan sekat dan tak mengenal batas.
Jika melihat rekam jejak anak nusantara sehat sejauh ini, terlalu sempit memahami nusantara sehat sebatas pengabdian, tentang pelayanan kesehatan, bagi anak-anak muda ini, nusantara sehat adalah wadah mengeksplorasi diri, ruang menulis dan merangkai cerita, tempat belajar dan memberi arti, dan tempat mengenal dan memahami Indonesia.
Nusantara sehat adalah ruang anak muda untuk menantang diri sendiri, untuk keluar dari zona nyaman, berani mengahadapi sesuatu yang baru, mengenal lingkungan dan orang-orang baru, menelusuri setiap celah dan ruang kehidupan baru di pinggir negeri.
Maka tidak heran sebagian besar anak muda memanfaatkan pengabdian di nusantara sehat sekaligus untuk belajar tentang Indonesia, untuk mengenal lebih jauh tentang budaya, kultur, adat dan istiadat yang dimiliki oleh berbagai etnis dan suku di negeri ini.
Iya ! Mendapat kesempatan mengabdi di pelosok negeri, selain memberikan pelayanan kesehatan dan edukasi hidup sehat pada masyarakat, juga belajar budaya masyarakat setempat, inilah sisi menarik dan poin plus Nya menjadi nusantara sehat, yang mungkin saja kesempatan langka yang tidak di dapatkan di tempat lain.
Ayu Lestari (Ayu) tenaga bidan nusantara sehat yang pernah bertugas di PKM Latimojong kab. Luwu Sulawesi Selatan dalam pengakuannya,
"Saya mengenal Indonesia lebih jauh karena nusantara sehat, mengenal suku, budaya, adat dan istiadat yang lain yang sebelumnya saya tidak pernah tau.
Nusantara sehat tak sekedar pengabdian, tak sekedar berbicara tentang kesehatan, tapi melebihi dari itu, mencakup dan menyentuh semua aspek kehidupan sosial, dan nusantara sehat membuat saya lebih memahami tentang Indonesia".
Dalam tulisan "Nusantara Sehat; Bukti Bakti Anak Negeri", menjabarkan bahwa anak nusantara sehat di DTPK bahkan menjadi guru di sekolah, menjadi pembina pramuka, menjadi guru ngaji, terlibat di program desa, bahkan menjadi PKK yang tidak punya relevansi spesifik dengan kesehatan, kenapa bisa nusantara berperan ganda ? karena konteksnya yang mana di pelosok negeri terbatas sumber daya manusia dan bahkan tidak sedikit anak muda yang enggan mengabdi di pelosok negeri seperti yang di lakukan oleh anak nusantara sehat.
Marjuita, tenaga ATLM nusantara sehat memaparkan sekilas pengalamannya,
"Nusantara sehat telah membawa saya mendapatkan pengalaman-pengalaman hebat dalam hidup, yang membawa saya menginjakkan kaki di daerah-daerah yang begitu indah, selain itu nusantara sehat mengajarkan betapa berharganya waktu dan kesempatan"
Saya bersyukur atas kesempatan yang tuhan berikan untuk bergabung di nusantara sehat, saya bangga dengan diri saya sejauh ini, dan saya betul-betul memahami arti dan rasa kemanusiaan berkat menjadi nusantara sehat".
Semua tau bahwa, pengalaman mejadi guru terbaik dalam hidup, karena lewat pengalaman hebat menjadikan seseorang selangkah lebih maju dari orang lain, kiranya inilah yang dialami oleh anak nusantara sehat, lewat pengalaman-pengalaman baru yang di dapatkan dipelosok negeri, dari hal-hal baru yang mereka lakukan, dari hal baru yang mereka lihat, dari hal baru yang mereka dengar menjadikan anak muda ini lebih memahami makna hidup.
Pada dasarnya, anak nusantara sehat rela melangkah jauh hingga ke perbatasan dan pulau terluar negeri ini, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote adalah didorong oleh perasaan, memberi dampak untuk mendapatkan kepuasan bathin, sebagai bukti kecintaan pada negeri.
Sri Armia Aditya Putri (Ami), tenaga apoteker nusantara sehat mengatakan,
"Saya tidak tau harus memulai dari mana mengungkapkannya, mendeskripsikan rasa cinta saya pada negeri ini, namun yang mendasar adalah, kerja nyata saya di nusantara sehat adalah bagian lain dari bukti cinta saya pada negeri, ada banyak cerita yang tak mampu saya uraikan selama di menjalani pengabdian, tapi dengan menjadi nusantara sehat merupakan bukti cinta saya pada Negeri".
Selain dengan menjadi berdampak, mengenal berbagai kultur budaya, adat dan istiadatnya, mengenal sejarah dan peradabannya adalah bagian dari mencintai Indonesia itu sendiri.
Ronita Afriani (Nita), tenaga Apoteker nusantara sehat dalam penuturanya;
"Melalui nusantara sehat, saya berkesempatan mengenal Indonesia lebih jauh, mengenal dari sisi yang berbeda, daerah kecil Labi-labi, baronggeng (joget di iringi musik), pisang santan, dabu-dabu (sambal cabe), suku Togutil, bahasa Tobelo adalah beberapa khas budaya yang mungkin saja tidak akan pernah saya tau sepanjang hidup, namun berkat nusantara sehat saya mengenal dan merasakannya, dan sampai menginjakkan kaki di ujung pulau Halmahera".
Jika kita menelusuri jejak digital anak nusantara sehat, mereka dengan bangga memajang berbagai foto dan spot budaya, menarasikan dalam berbagai caption di platform media sosial pribadi mereka, menceritakan secara spesifik tentang budaya, adat dan istiadat wilayah atau daerah setempat yang menjadi lokus penempatan mereka.
Secara tidak langsung mereka telah menjadi bagian memperkenalkan budaya negeri ini, apa dampaknya ? masyarakat yang lain dari bentangan pulau negeri ini jadi tau, mengerti bahwa budaya, adat istiadat tertentu yang di miliki oleh negeri ini.
Bahkan tidak sedikit dari anak nusantara sehat yang sengaja mengeksplor sejarah daerah tertentu sebagai bagian dari langkah edukatif yang membuka mata kita jadi tau tentang semua hal dan keunikannya.
"Berkat nusantara sehat saya dapat menginjakkan kaki di kabupaten Poso Sulawesi Tengah, daerah rawan konflik dalam persepsi banyak orang di luar sana, 2 tahun menjalani pengabdian di Poso merubah stigma berpikir saya, membantah opini orang tentang Poso, yang saya kenal Poso itu memiliki banyak spot wisata yang indah, daerah yang kaya sejarah, punya patung megalitikum dan masyarakat yang menjunjung tinggi hukum adat.
Di sisi lain, nusantara sehat telah memberikan banyak pelajaran dan pengalaman hidup bagi saya, yang saya tidak dapatkan di tempat lain, tentang mengenal dan menghargai perbedaan, mencintai keragaman, berjuang dan melewati tantangan hidup, bertahan dan menabung rindu".
Beberapa kisah ini menjadi representatif, bagaimana anak-anak muda yang terus mencari untuk menemukan, mengenal untuk memahami, lewat cara mereka, dengan berada dan menyatu dengan cerita dan kisah pesisir, kisah hidup di kepulauan, kisah hidup di perbatasan yang semuanya di dasarkan atas rasa cinta pada Indonesia.
Ayu Lestari, Ina Nursakinah, Marjuita, Sri Armia Aditya Putri dan Ronita Afriani adalah kenyataan lain dari penggalan kisah dan pengalaman hebat anak nusantara sehat yang terungkap, ada jutaan kisah hebat lain di luar sana yang di lewati dan sedang di jalani oleh anak nusantara sehat di berbagai sudut negeri ini, yang semuanya bermuara pada menemukan dan menjadi Indonesia.
Dampak lain secara personal, dengan berada di pelosok negeri telah membuka mata anak muda nusantara sehat, untuk tetap tegak berdiri dan sering bersyukur, memaknai makna perbedaan, jadi tau arti berbagi dan memberi, jadi tau arti menghargai dan memuji, dan telah memahami bahwa negeri ini lahir atas dasar persatuan ditengah perbedaan, di disitulah esensi ber-Indonesia, menerima semua keragaman secara hakiki sebagai buah keberkahan tuhan atas negeri ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H