Namun bagi Sidiq dan Aky, Ini menjadi salah satu catatan pengabdian dan pengalaman terbaik bagi keduanya, karena masih bisa membantu suku Togutil dan masyarakat wilayah transmigrasi, sekaligus persembahan pengabdian di ujung purna tugas sebagai tenaga Nusantara Sehat di kabupaten Halmahera Timur.
Walaupun suku Togutil, masyarakat desa Patlean, Patlean Jaya, SP 1, Waleino dan SP 4 merupakan wilayah kerja puskesmas Patlean, bukan bagian dari wilayah kerja tugas dokter Sidiq dan dokter gigi Aky, tapi keduanya masih tetap tergerak hatinya untuk berbuat, karena bagi keduanya, melayani kesehatan masyarakat negeri tidak ada pemilahan suku, agama, budaya selama itu mereka masih sama menancapkan kain merah putih di depan rumah.
Di sisi lain, bagi dokter Sidiq dan dokter gigi Aky, dengan terlibat di kegiatan khitan berkah nusantara dan pemeriksaan gigi gratis ini menjadi ajang silaturahmi dengan ustadz-ustadz Hidayatullah, tenaga Nusantara Sehat puskesmas Patlean dan puskesmas Dorosagu, selain itu melihat lebih dekat tentang kehidupan suku Togutil.
![Foto : Dokter Sidiq dan dokter gigi Aky bersama Nusantara Sehat PKM Patlean Herman, Okto, Rahmat, Charles dan Ode (dokpri).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/10/10/img-20201010-195940-5f81c05f8ede48313b12d2f3.jpg?t=o&v=555)
"Tidak tau kapan lagi ada kesempatan seperti ini, bisa bertemu, dapat bersilaturahmi, kegiatan bakti sosial ini menjadi jalan kita untuk saling mengenal satu sama lain, seandainya akses Maba Utara dan kota Maba bagus, mungkin saya lebih sering datang membantu suku Togutil dan masyarakat Maba Utara terkait pelayanan kesehatan secara gratis".
Di moment yang sama, dokter gigi Aky mengatakan;
"Sejatinya hidup kita tidak ada artinya jika kita tidak bisa memberikan dampak atau berguna bagi orang lain, datang dan membantu suku Togutil dan masyarakat sekitarnya adalah untuk mendapatkan kepuasan hati yang jauh lebih berharga dari apapun".
Selama 3 hari dokter Sidiq dan dokter gigi Aky berada di Maba Utara, selain mendapatkan pengalaman yang mengesankan, seperti antusias masyarakat, rasa kekeluargaan dengan ustadz-ustadz Hidayatullah, kehangatan sambutan tenaga Nusantara Sehat dan staf puskesmas Patlean, juga terkait menyoroti terkait akses masyarakat untuk saling terhubung satu sama lain di setiap desa, sinyal yang sulit, listrik yang tidak ada, jalan yang bebatuan, bahkan kalau turun hujan mobil atau viar yang kadang harus di dorong karena jalan di penuhi lumpur.
Saat berbicara dengan teman-teman tenaga Nusantara Sehat puskesmas Patlean, baik dokter Sidiq maupun dokter gigi Aky mengatakan,
"Luar biasa pengabdian teman-teman tenaga Nusantara Sehat dan staf puskesmas yang bertugas di kecamatan Maba Utara, khususnya pegawai puskesmas Patlean, bisa bertahan, survival, kuat dan mau berada dengan segala keterbatasan".
![Foto : Tampak dokter Sidiq, dokter gigi Aky dan ustadz Nurhadi bersama staf PKM Patlean (dokpri).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/10/10/img-20201010-200016-5f81c3528ede48546d3712a2.jpg?t=o&v=555)
Dokter Sidik dan dokter gigi Aky adalah sekilas cerminan atau potret pengabdian tenaga Nusantara Sehat di pelosok negeri, melayani dengan segenap hati, karena sejatinya hidup yang bermakna adalah hidup yang dapat memberikan dampak dan manfaat untuk orang lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI