Pengabdi sejati lahir dari hati mereka yang ikhlas melayani, memberi tanpa berharap kembali, mungkin itulah yang nampak dari dua dokter Nusantara Sehat ini, panggilan hati untuk mengabdi dan menyehatkan masyarakat pelosok negeri telah membawa keduanya berpijak di bumi Moloku Kie Raha, tepatnya di kabupaten Halmahera Timur sejak tahun 2018 dalam penugasan khusus nusantara sehat kementerian kesehatan.
Adalah dokter Muhammad Sidiq yang biasa di sapa Sidiq dan dokter gigi Sasky MS Rahman yang di panggil Aky, dokter-dokter muda yang melintas batas pulau, melewati sekat budaya dan kultur, menabrak suku dan bahasa, yang dimana keduanya adalah berasal dari Provinsi Aceh kemudian di tugaskan oleh kementerian kesehatan di daerah sangat terpencil kabupaten Halmahera Timur dalam perwujudan Indonesia sehat.
Di saat banyak dokter-dokter lain enggan untuk mengabdi di daerah pelosok dengan segala keterbatasannya, mulai dari keadaan geografis, iklim, sinyal, listrik dan kesulitan bahan pokok (sembako), tapi dokter Sidiq dan dokter gigi Aky adalah pengecualian, keduanya melihat segala keterbatasan adalah tantangan.
Begitupun degan dokter Aky, yang juga berasal dari provinsi Aceh, pria yang di kenal ceria dan energik ini juga merupakan alumni dan almamater yang sama dengan dokter Sidiq, yaitu Universitas Syiah Kuala provinsi Aceh, bertugas di puskesmas perawatan Dodaga kecamatan Wasile Timur kabupaten Halmahera Timur membuatnya mengenal lebih jauh tentang makna pengabdian.
Keduanya adalah sekian dari anak-anak muda yang memiliki tekad dan dedikasi yang tinggi untuk negeri, bertugas di puskesmas kabupaten Halmahera Timur dengan segala kompleksitas permasalahan kesehatan menjadi tantangan pengalaman tersendiri bagi Sidiq dan Aky.
Bulan ini (Oktober 2020) adalah bulan terakhir, keduanya akan berakhir masa tugasnya sebagai tenaga Nusantara Sehat, tentu ada banyak pengalaman, kesan dan pelajaran hidup yang di dapat selama keduanya mengabdi di kabupaten Halmahera Timur.
Sekilas suku Togutil ini adalah suku anak dalam yang tinggal di dalam hutan Halmahera, suku primitif yang eksklusif, mereka hampir sebagian besar tidak tau membaca, hidup berpindah-pindah yang menggantungkan hidupnya dari pemberian alam, jauh dari modernisme dan hiruk pikuk keramaian.
Kegiatan khitan berkah nusantara dan pemeriksaan gigi gratis bekerja sama dengan Baitul Mall Hidayatullah provinsi Maluku Utara, tenaga Nusantara Sehat dan staf puskesmas Patlean, sambutan dan antusias masyarakat cukup tinggi, bahkan masyarakat yang bukan suku Togutil-pun menjadi sasaran khitan berkah dan pemeriksaan gigi gratis ini.
Bukan tanpa alasan, karena bakti sosial khitanan masal dan pemeriksaan gigi gratis sebelumnya tidak pernah ada di Maba Utara, selain itu di puskesmas Patlean dan Puskesmas Dorosagu tidak pernah ada dokter gigi, maka kehadiran tenaga Nusantara Sehat dokter Sidiq dan dokter gigi Aky menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat wilayah kerja Puskesmas Patlean dan suku Togutil yang mualaf khususnya.
Dengan waktu yang terbatas, dokter Sidiq mampu mengkhitan 16 orang yang di antaranya 8 orang dari suku Togutil dan 8 orang dari masyarakat daerah transmigrasi SP 1 dan SP 4, bahkan sampai di lanjutkan pada malam hari, begitupun dengan pasien pemeriksaan dan pencabutan gigi, dokter gigi Aky melayani 41 pasien, mungkin saja sedikit lelah, tapi bagi dokter Sidiq dan dokter gigi Aky melihat antusias masyarakat menjadi kepuasan tersendiri, karena mampu melayani sesama.
Sekertaris Hidayatullah Provinsi Maluku Utara Ustadz Nurhadi yang juga hadir dan terlibat langsung di bakti sosial sangat senang dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada dokter Sidiq, dokter gigi Aky, tenaga Nusantara Sehat puskesmas Patlean yang mau secara ikhlas terlibat dan membantu melayani kesehatan suku Togutil dan masyarakat transmigrasi kecamatan Maba Utara.