Mohon tunggu...
Hermansyah
Hermansyah Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Kesehatan

Dengan Menulis, kita dapat mengekspresikan dalamnya Rasa_

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi Prioritaskan Pembangunan Kesehatan Tahun 2021, Nusantara Sehat Siap Mengambil Peran

27 Juni 2020   06:44 Diperbarui: 27 Juni 2020   07:13 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi (dokpri).


TAHUN 2020 adalah tahun yang sangat berat di alami oleh negara kita, mengahadapi wabah pandemi Covid-19 telah merontokkan berbagai sektor, mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, sampai tatanan sosial,  menyentuh sendi-sendi kehidupan dasar masyarakat, mulai dari pejabat negara, pengusaha, pelaku industri hiburan sampai tukang becak dan pemulung merasakan dampak dari wabah Covid-19.

Dan hal demikian berlaku umum, semua negara di dunia tanpa terkecuali, walaupun tingkat keparahan akibat Covid-19 ini berbeda-berbeda, namun pada substansinya tidak ada negara satupun di dunia yang benar-benar siap menghadapi Covid-19, hal ini bukan tanpa alasan, karena Covid-19 ini hadir seperti pencuri di malam hari, datang di saat semua sedang terlelap.

Ini sangat terlihat, negara-negara maju sekalipun kewalahan menghadapi Covid-19, Amerika Serikat dengan kekuatan teknologinya, Italia dengan kualitas pelayanan kesehatan terbaik di dunia, di tambah Rusia, Spanyol semua kena sasar wabah pandemi Covid-19, bahkan jumlah pasien Covid-19 di negara maju tersebut lebih tinggi di bandingkan negara-negara berkembang, maka dengan kenyataan yang ada, tidak heran seluruh negara di dunia memberikan perhatian khusus pada penanganan Covid-19 dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang di miliki.

Situasi yang sama juga sedang kita alami saat ini, pemangku kebijakan, dalam hal ini presiden Joko Widodo sedang berputar otak untuk menentukan langkah-langkah strategis, efektif, efisien dan tepat sasaran dalam penanggulangan dampak serta kebijakan pemulihan pasca Covid-19, dalam artian merencanakan tatanan kehidupan baru tanpa di hantui perasaan khawatir di tengah pengendalian Covid-19.

Organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) sudah jauh-jauh hari menegaskan bahwa Covid-19 tidak akan hilang di muka bumi, artinya kedepan mau tidak mau, suka tidak suka, kita akan terbiasa dengan pola tatanan kehidupan yang baru, atau 'New Normal', sebuah istilah yang familiar yang kita kenal sekarang dan kedepannya, yang terus di gaungkan oleh pemerintah pusat.

Tentu kedepan masyarakat global, kita semua akan terbiasa dengan perilaku sesuai protokol kesehatan, setiap bepergian atau keluar rumah selalu mengenakan masker, cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah beraktivitas atau memegang sesuatu, selalu jaga jarak (Physical distancing) serta olahraga yang cukup dan makan makanan yang bergizi.

Sebagai bentuk keberpihakan dan keseriusannya, pada saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (MUSREMBANGNAS) tahun 2020, Kamis (30/04/2020) melalui sambungan vidio converence dari istana merdeka Jakarta, yang terhubung langsung dengan Wakil Presiden, Para Menteri, Panglima TNI, POLRI, Jaksa Agung, Lembaga kementerian dan non kementerian, para Gubernur, Bupati dan Walikota, kepala BAPEDA seluruh Indonesia yang di siarkan secara langsung oleh Kompas TV, Presiden Joko Widodo menyampaikan ada 3 (tiga) sektor prioritas  pemerintah pada tahun 2021 mendatang, dengan berpijak pada kenyataan yang sedang dihadapi saat ini.

Ke-3 prioritas tersebut diantaranya penguatan (pemulihan) di bidang kesehatan, jaring pengaman sosial bagi warga miskin dan stimulus ekonomi bagi pelaku usaha, karena ke-3 sektor tersebut menjadi  kunci pemulihan kehidupan masyarakat setelah menghadapi krisis hebat yang di sebabkan oleh Covid-19.

Sektor kesehatan tentu menjadi perhatian serius, presiden Jokowi menyoroti bagaimana kualitas pelayanan kesehatan yang ada sekarang, bahan baku industri farmasi (obat, bahan medis habis pakai), alat-alat kesehatan yang 95% masih di import, jumlah laboratorium, jumlah instansi kesehatan seperti rumah sakit, fasilitas kesehatan yang terbatas, selain itu jumlah atau rasio tenaga kesehatan saat ini seperti dokter, perawat, alhi tenaga laboratorium medik dan tenaga kesehatan lainya yang masih sangat kurang, adalah berbagai persoalan kesehatan  yang di alami oleh negeri ini.

Dan di saat yang bersamaan, presiden Jokowi juga sempat menyinggung penyakit menular berbahaya lainnya, yang membutuhkan perhatian serius selain Covid-19 yaitu TBC, dimana Indonesia rasio jumlah positif TBC terbesar ke-3 di dunia setelah India dan Cina, selain itu yang menjadi perhatian presiden Jokowi adalah rasio jumlah tempat tidur di fasilitas kesehatan berdasarkan rasio jumlah penduduk, dimana Indonesia masih sangat kecil, dengan 1,2 per 1000.

Artinya hanya tersedia 1,2 tempat tidur bagi 1000 penduduk, masih kalah dari negara India dengan 2,7 per 1000, Cina 4,3 per 1000 dan jepang paling tinggi dengan 13 per 1000, bisa di bayangkan, hal demikian sangat jelas  terlihat saat menghadapi Covid-19, tutur presiden.

Tahun 2021 Indonesia bisa rebound dan pulih dari Covid-19, presiden Joko Widodo sangat optimis, tentu semangat optimis tersebut harus di sambut baik oleh semua kalangan, karena kita harus tetap menjalani kehidupan, tidak ada pilihan.

NUSANTARA SEHAT HARUS LEBIH SIAP MENGAMBIL PERAN 

Dokumentasi Pribadi (dokpri).
Dokumentasi Pribadi (dokpri).
BERBICARA pembangunan kesehatan, rasanya tidak lengkap tanpa Nusantara Sehat, dimana peran Nusantara Sehat sejauh ini tidak boleh di kesampingkan, apalagi di pandang sebelah mata, dedikasi anak-anak muda dalam melayani negeri sejak program Nusantara Sehat di luncurkan tahun 2015 sampai saat ini memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Khususnya bagi masyarakat di Daerah Terluar, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).Apakah ini semacam sanjungan, untuk menaikan pamor Nusantara Sehat ? Tanpa mengesampingkan peran tenaga kesehatan di luar Nusantara Sehat, namun fakta di lapangan menyatakan demikian, melalui penelitian Litbangkes kementerian kesehatan tahun 2018, rasio kunjungan pelayanan puskesmas meningkat semenjak ada tenaga Nusantara Sehat, artinya kesadaran masyarakat meningkat, apabila ingin berobat harus melalui fasilitas kesehatan.

Kemudian terkait dengan instruksi presiden Jokowi yang di sampaikan melalui sambungan vidio converence di pembukaan Musrenbangnas beberapa waktu lalu, dimana tahun 2021, pembangunan sektor kesehatan menjadi prioritas pemerintah, yaitu pemulihan pasca Covid-19, tentu peran dan sumbangsih tenaga Nusantara Sehat sangat di harapkan, terlepas dari segala keterbatasan dalam berbagai aspek, seperti fasilitas kesehatan, alat-alat kesehatan, jumlah nakes dan sebagainya, namun memberikan pelayanan kesehatan dasar sesuai standar tetap dikedepankan.

Sebagai perpanjangan tangan kementerian kesehatan, Nusantara Sehat akan tetap menjadi bagian dari pelopor pembangunan kesehatan negeri ini, bahkan negara sebelum dan sedang masa krisis menghadapi Covid-19 sampai masa pemulihan pasca Covid-19, teman-teman Nusantara Sehat tetap berada di garis terdepan, bersama-sama dengan semua elemen bangsa untuk berperan melawan Covid-19.

Saat ini di seluruh Indonesia, peran aktif tenaga Nusantara Sehat di penempatan masing-masing sangat masif, terlibat dalam penjagaan posko dan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di puskesmas dan Tim Covid-19 kabupaten/kota, aktif melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat untuk patuh menjalankan protokol kesehatan, meningkatkan pola hidup bersih dan sehat, bahaya dan gejala Covid-19, bahkan teman-teman Nusantara Sehat terlibat langsung dalam penanganan pasien positif Covid-19 di rumah sakit darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran Jakarta pusat, dan di rumah sakit provinsi seluruh Indonesia yang dinyatakan zona merah oleh Tim gugus nasional.

Menyikapi kebijakan nasional dengan menempatkan sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas, tentu tidak ada yang tidak siap, begitupun bagi tenaga Nusantara Sehat, walaupun dengan iklim kehidupan yang baru, dengan tantanan hidup yang lebih kompleks di bandingkan dengan kondisi saat ini, tentunya dengan bersama-sama, saling merangkul, berjalan bersama dengan berpegang tangan, tentu semua akan mudah, bukankah negara kita sebelumnya pernah menghadapi situasi yang lebih sulit dari ini, toh kita bisa melewatinya juga, walaupun awalnya harus tertatih.

Dan untuk menghadapi kehidupan baru, tentu butuh kesatuan visi, misi, kerja kolektif semua elemen bangsa, hal demikian menjadi kunci untuk mempercepat pemulihan dan penguatan segala sektor yang hancur akibat Covid-19, termasuk penguatan sektor  kesehatan, pemerintah sebagai penentu kebijakan, para tenaga kesehatan, teman-teman Nusantara Sehat yang berada di garis terdepan, jika semua sinergi, maka kita akan melewati kesulitan ini dengan mudah.

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah makna lain dari maksud presiden Jokowi, 'Generasi Sehat, Indonesia maju' jika di jabarkan maknanya secara dangkal, kesehatan adalah kebutuhan dasar, karena harganya yang sangat mahal, tanpa kesehatan tidak ada kreatifitas, tanpa kesehatan tidak ada produktifitas, presiden Jokowi sangat memahaminya, maka dengan gamblang beliau menyampaikan di hadapan para pejabat negara, sektor kesehatan adalah prioritas tahun 2021.

Untuk itu, dengan segala permasalahan yang kita hadapi saat ini, Nusantara Sehat mengajak kepada kita semua, untuk menerima kenyataan yang ada, menyongsong kehidupan baru, dengan kebiasaan dan pola baru, tidak ada tawar-menawar, apalagi menyalahkan keadaan, adaptasi adalah syarat mutlak jika kita ingin tetap berdiri tegak dan melanjutkan hidup, memang berat, tapi lambat laun kita akan terbiasa, mari kita memulainya pelan-pelan, jangan ada keraguan sedikitpun untuk melangkah maju, mari bersama terus berpegangan tangan, menyinsikan lengan baju dan bersuara lantang, INDONESIA SEHAT !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun