Hal demikian tak beralasan, bagaimana tidak, anak-anak Nusantara sehat dalam menjalankan tugas setiap saat berteman dinginnya air hujan, teriknya matahari, menembus deras sungai di tengah hutan rimba, melewati jalan bebatuan, menyusuri lembah dan bukit, membelah samudra dan birunya laut, hal demikian menjadi makanan pokok, tidak cukup sampai di situ, permasalahan yang di hadapi di internal puskesmas penempatan justru lebih rumit lagi, tidak terfasilitasinya rumah dinas, proses adaptasi dengan kultur dan lingkungan baru, pemikiran dan inovasi yang fress kadang tidak di terima bahkan di tolak oleh tenaga senior puskesmas, menambah kompleksitas tantangan anak-anak Nusantara sehat.
dr. Maxi Rein Rondonuwu selaku kepala pusat perencanaan dan pendayagunaan  SDM kesehatan kementerian kesehatan saat menyampaikan materinya pada pembekalan Nusantara Sehat Individu di Makassar (27/09/2019) beberapa waktu yang lalu, mengatakan "Hanya 3 kelompok orang yang bisa bertahan dan berada di pelosok-pelosok (Pinggiran) mengabdi untuk negeri saat ini, yaitu Guru, TNI dan Tenaga Nusantara sehat".
Patut di renungi lebih dalam jika semua orang mau membuka mata dan melihat lebih dekat kondisi negeri ini, seperti yang dilakukan oleh tenaga Nusantara sehat, anak-anak muda yang telah rela menghabiskan separuh usia emasnya (usia muda) untuk berada di daerah perbatasan, pulau-pulau terluar, pinggir hutan rimba dan pegunungan, hidup tanpa listrik, tanpa jaringan telephone dan internet, keterbatasan akses dan ruang gerak demi Indonesia sehat.
Namun ada beberapa hal mewakili perasaan anak-anak negeri dengan bentangan mimpi yang panjang ini, yang tak bisa disembunyikan, ada nilai perjuangan, pengorbanan, ada air mata, ada kegembiraan, ada kebingungan dan ada keheningan, karena mungkin jika kita mengembara di dunia maya (media sosial) ada jutaan gambar dan vidio pengabdian Nusantara sehat dari Sabang sampai Merauke, namun tetap tidak mewakili kenyataan yang di hadapi anak-anak Nusantara sehat di lokasi penempatan.
Tidak berlebihan juga bila pejuang kesehatan layak di sandatkan pada anak-anak Nusantara sehat, dan apapun orientasi anak-anak negeri ingin bergabung di Nusantara sehat, Â sekalipun itu orientasi profit, namun kenyataan yang di hadapi mereka di sudut negeri tak bisa membohongi peran dan perjuangannya, tak mampu terbalas dengan sekedar sanjungan dan jumlah materi.
Perjuangan ini tak pernah berujung, yang patut di dengungkan di setiap sudut negeri oleh siapapun yang menghembuskan nafas di bumi pertiwi, dan anak-anak Nusantara sehat secara perlahan telah memulainya.