Semua hal yang dialami menjadi sebuah kenangan dan pengalaman terbaik untuk dikenang suatu saat nanti. Inilah nilai pengabdian kelima anak muda dari daratan, kultur, dan budaya berbeda, hadir di Puskesmas Patlean dengan satu visi dan cita-cita untuk negeri. Yaitu menjadikan masyarakat pelosok sadar untuk hidup bersih dan sehat.
Namun perlu menjadi perhatian bersama, keberadaan kelima tenaga Nusantara Sehat di Puskesmas Patlean tidak diimbangi dengan dukungan pemerintah daerah atau pihak puskesmas. Mereka harusnya difasilitasi rumah dinas oleh pemda setempat, tapi malah tinggal di rumah sewa (kos) yang dibayar sendiri.
Benar adanya, nilai pengabdian kadang tidak bisa diukur hanya pada nilai materi. Tidak diukur pada besar dan kecilnya sesuatu yang diberi. Namun semua dilihat pada keikhlasan untuk berbagi.
Agar lebih termotivasi, kiranya keberadaan tenaga Nusantara Sehat perlu didukung, terfasilitasi, dan diperhatikan keberadaannya oleh pemerintah. Diberikan  penunjang dalam berproses dan bertugas, termasuk rumah dinas yang memang menjadi hak bagi tenaga Nusantara Sehat.
Semoga itu cukup dialami oleh tenaga Nusantara Sehat Puskesmas Patlean, tidak di tempat lain.
Terlepas dari permasalahan klasik rumah dinas dan tantangan akses, ada nilai sosial yang patut menjadi catatan khusus bagi tenaga Nusantara Sehat. Hal itu bisa menjadi bahan renungan dan pelajaran di mana kehidupan sosial masyarakat Patlean dan sekitarnya patut menjadi contoh.
Wilayah kerja Puskesmas Patlean sendiri terdiri dari beberapa desa (wilayah) dengan kultur dan latar belakang masyarakatnya beragam, sangat kompleks, baik dari aspek bahasa, budaya, bahkan agamanya.
Di wilayah kerja Puskesmas Patlean terdapat wilayah yang dihuni oleh suku anak dalam (suku yang tinggal di tengah hutan) yang tidak tahu berbahasa Indonesia dan bahkan tidak mau mengenal orang luar, termasuk tenaga Puskesmas Patlean sendiri.
Ini menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga Nusantara Sehat ketika pertama kali berkunjung dalam kegiatan puskesmas keliling di Dusun Waleino (suku anak dalam),. Kami mengajak dan mencoba beradaptasi dengan mereka.