Mohon tunggu...
Hermansyah
Hermansyah Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Kesehatan

Dengan Menulis, kita dapat mengekspresikan dalamnya Rasa_

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Puskesmas Sapala, Kerja Bakti untuk Sapala Sehat

24 Desember 2018   22:31 Diperbarui: 24 Desember 2018   22:54 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dipagi hari menyingsing, ketika pagi menyambut sangsuriah, terdengar beberapa kicauan burung menyapa pagi, terdengar suara ces, Taxi (sampan/kapal mesin) tergiang seakan berlomba dengan kicauan burung, sesekali terdengar desiran air yang yang memecah pinggir sungai, bersamaan dengan kapal, Ces membelah sungai, hiruk pikuk keramaian di sapala mulai terlihat, masyarakat keluar rumah melaksanakan aktifitas seperti biasanya.

Terlihat sekilas tidak ada yang berbeda, bersamaan dengan semilirnya angin pagi membasuh kulit, dari kejauhan nampak beberapa orang, didominasi anak muda berjalan beriringan, sentakan kakinya terdengar pelan diatas tipisnya kayu jalan, namun semakin mendekat semakin keras, berjalan sambil sesekali bergurau menuju Desa.

Ya ...., Hari Sabtu tanggal 22 Desember 2018, adalah agenda kerja bakti di Desa Sapala, mereka adalah tenaga kesehatan Puskesmas Sapala yang berpartisipasi dan menggagas kerja bakti di desa Sapala.

Kerja bakti di desa Sapala, yang dilaksanakan oleh seluruh masyarakat, staf desa Sapala, Tenaga kesehatan Puskesmas Sapala tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, membangun kesadaran masyarakat agar prilaku hidup bersih dan sehat dibiasakan, mulai dari rumah masing-masing.

Kerja bakti ini sebagai respon, dimana beberapa Minggu terakhir, wilayah Sapala darurat Demam Berdarah Dangue (DBD), setiap harinya selalu ada masyarakat yang terkena DBD, dan ini cukup meresahkan seluruh elemen masyarakat, terutama yang memiliki keterkaitan langsung dengan masalah kesehatan.

Maka menyikapi hal itu, Puskesmas Sapala selaku instansi kesehatan yang memiliki wilayah, pemerintah desa sebagai lembaga kemasyarakatan yang jelas bertanggung jawab terhadap permasalahan di masyarakat, bersama-sama mencari solusi terhadap kejadian ini, salah satu langkahnya adalah kerja bakti bersama.

Namun kerja bakti ini tidak serta merta tiba-tiba dilakukan untuk menyikapi karena banyaknya masyarakat yang menderita DBD, namun ini adalah bentuk tendensi lain dari Puskesmas Sapala dan pemerintah desa, agar tindakan seperti ini terus dilakukan ke depannya, dan atas inisiasi dari masyarakat sendiri.

Khusus masalah DBD memang menjadi perhatian khusus, terutama pihak Puskesmas Sapala, beberapa langkah sudah dilakukan untuk mencari tau dimana sumber jenrik nyamuk DBD ini, karena  39 tahun Puskesmas Sapala berdiri, baru kali ini (tahun 2018) kejadian DBD banyak di alami oleh masyarakat wilayah kerja Puskesmas Sapala.

Maka ini menjadi perhatian khusus, beberapa tindakan yang dilakukan oleh Puskesmas Sapala, melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) di penampungan air di setiap rumah warga, menginstruksikan pihak desa dan pengelola Pansimas untuk mengontrol kebersihan Gentong (penampung air) Pansimas, tujuannya agar kebersihan air yang digunakan oleh masyarakat selalu terjaga, dan kerja bakti seluruh warga desa adalah serangakaian dari bentuk keberpihakan dan tindakan nyata Puskesmas Sapala menyikapi permasalahan kesehatan di masyarakat, terutama DBD yang banyak dialami oleh masyarakat Sapala saat ini.

Kerja bakti di desa Sapala adalah yang kedua kalinya, sebelumnya hal serupa dilaksanakan di desa Tampakang, Desa Wilayah kerja Puskesmas Sapala yang paling jauh, namun satu hal yang perlu di sanjungi dalam aktifitas ini, yaitu semangat kebersamaan dan gotong royong, dan semoga semangat ini tetap terjaga, karena hidup sehat adalah hak semua orang dan tanggung kita bersama.

Tapi ada yang menarik dari aktifitas Puskesmas Sapala kali ini, dimana pimpinan atau kepala Puskesmas Sapala ibu Nelly Ruaida turun langsung ikut kerja bakti bersama dengan para staf dan masyarakat Sapala, melebur dan kesan persuasifnya sangat kental, tidak ada jarak, seakan Nelly Ruaida sudah lama bekerja di Sapala.

Selain itu, partisipasi teman-teman Saka Bakti Husada (SBH) Puskesmas Sapala, yaitu teman-teman SMK SAPALA sangat membantu, dan tentunya ini perlu di apresiasi bersama, kesadaran untuk prilaku hidup bersih dan sehat sejak dini sudah tertanam di benak mereka, sehingga menuju Sapala sehat bukan isapan jempol belaka, karena ada anak-anak atau generasi muda menjadi pencerah di hari-hari akan datang.

Tapi harus di akui, kurangnya kesadaran Masyarakat untuk hidup sehat, menjadi pekerjaan rumah tenaga kesehatan Puskesmas Sapala, karena ini tanggung jawab moril, maka edukasi, perhatian lebih tentang prilaku masyarakat harus di masifkan, tapi apa yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dengan kerja bakti ini menjadi bukti keberpihakan dan tindakan nyata Puskesmas Sapala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun