Indonesia, memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, hal ini mewujudkan Indonesia yang memiliki ragam agama, budaya, bahasa, bangsa tetap teguh dalam persatuan.
Keberagaman ini, bukanlah pemecah belah, tetapi justru memperkaya identitas dan memperkuat ikatan sosial antarwarga.
Perayaan-perayaan agama dan budaya yang ada di Indonesia, seperti Natal, Idul Fitri, Waisak, dan Imlek, selalu menjadi momen untuk merayakan persatuan dalam perbedaan.
Sebagai contoh, meskipun mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, umat Kristen di Indonesia juga mendapat perhatian penuh dalam perayaan Natal mereka, baik dari sesama umat Muslim maupun pemerintah, dengan harapan untuk membangun rasa hormat dan kerukunan.
Di banyak daerah, umat beragama saling mendukung dalam perayaan keagamaan. Pada Natal, umat Muslim sering terlihat mengunjungi tetangga Kristen untuk memberikan ucapan selamat dan berbagi kebahagiaan, bahkan terlibat dalam kegiatan sosial seperti berbagi makanan atau membantu dalam persiapan acara.
Hal ini menunjukkan bahwa kebersamaan tidak mengenal batas agama, melainkan lebih pada rasa persaudaraan dan saling menghargai.
Pemerintah Indonesia juga memainkan peran penting dalam menguatkan prinsip "Unity in Diversity" melalui berbagai kebijakan yang mendukung pluralisme dan keberagaman. Program-program pendidikan yang menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini dan dialog antaragama juga menjadi langkah untuk menjaga keharmonisan hidup bersama.
Keberagaman yang ada di Indonesia adalah kekuatan, bukan hambatan. Dengan saling menghargai dan merayakan perbedaan, Indonesia mampu menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis, sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa keberagaman dapat menjadi sumber kekuatan yang tak ternilai.