Mohon tunggu...
BINTANG RAMA DAFFA
BINTANG RAMA DAFFA Mohon Tunggu... Lainnya - NIM : 201910501046

Mahasiswa Progam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Siapkah Cilacap Mengembangkan Kawasan Industrinya?

1 November 2020   10:54 Diperbarui: 1 November 2020   11:02 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jarak permukiman dari kawasan industri yang hanya berjarak sekitar 50 meter serta kurangnya sabuk hijau ,seharusnya menjadi perhatian khusus karena  idealnya suatu kegiatan  industri didirikan berjarak minimal 2 kilometer  dari permukiman penduduk sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian nomor 35 Tahun 2010.

Masalah degradasi lingkungan tidak hanya terjadi di kawasan PLTU saja melainkan di pertambangan kapur  di Pulau Nusakambangan, Cilacap. Keberadaan tambang kapur ini  befungsi untuk memenuhi kebutuhan industri semen di Cilacap. Adanya pembukaan tambang ini tentu sangat berbahaya bagi eksosistem di Nusakambangan.. 

Keanekaragaman flora dan fauna di daerah Nuskambangan yang juga merupakan kawasan konservasi dapat terancam akibat kerusakan hutan belum lagi ancaman  kerusakan batuan di Nuskambangan yang merupakan pulau pelindung Cilacap dari potensi tsunami.

Masalah lain mengenai perindustrian di Cilacap ialah masih kurangnya keterlibatan masyarakat Cilacap sendiri sebagai ketenagakerjaan di beberapa perindustrian  tadi  seperti PLTU yang mendatangkan banyak tenaga kerja asing untuk jalannya industri tersebut. Tentunya untuk menambah kesejahteraan penduduk sekitar, diperlukan adanya penyerapan tenaga kerja dari warga Cilacap.

Hal ini juga menunjukkan masih rendahnya kualitas ketenagakerjaan di Cilacap. Data BPS tahun 2018  menunjukkan jumlah penduduk Cilacap berusia diatas 10 tahun hanya 3,64% saja yang lulus dari tingkat pendidikan diploma dan sarjana. 

Tentunya angka tersebut terbilang sangat rendah mengingat persaingan dunia kerja saat  kawasan industri di Cilacap akan beroperasi pasti akan sangat ketat. Bila tidak ada peningkatan kualitas pendidikan tentu dapat memungkinkan kurangnya serapan tenaga kerja lokal kedepannya.

Begitulah fakta permasalahan yang dihadapi yang dapat menunjukkan masih kuranganya pesiapan Cilacap dalam megembangkan kawasan industri  baru karena belum sepenuhya menyelesaikan masalah yang ada. 

Hal ini juga dapat  digunakan sebagai tinjauan kembali  oleh  Pemda Cilacap  dalam pengembangan kawasan industri ,seperti  meamastikan pendirian industri tidak berdampak pada lingkungan serta kualitas kesehatan lingkungan sekitar sehingga perijinan pembangunan daerah industri dapat menggunakan prinsip keberlanjutan, tidak hanya menitikberatkan pada keuntungan finansial belaka. 

Selain itu untuk menunjang adanya pendirian industri tentunya diperlukan peningkatan mutu pendidikan masyarakat Cilacap agar nantinya  dapat menyerap tenaga kerja dari Cilacap secara optimal sehingga pengembangan industri dapat menambah kesejahteraan masyarakat Cilacap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun