Mohon tunggu...
Bintang B. Sibarani
Bintang B. Sibarani Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Dosen salah satu PTS di Jakarta, konsentrasi pada Manajemen Keuangan dan Investasi, serta Perpajakan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Herding Behavior: Mengenal Perilaku Investor

9 April 2024   10:00 Diperbarui: 9 April 2024   10:03 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Herding Behavior berkaitan dengan kecenderungan investor untuk meniru atau mengikuti tindakan investor lain ketika membuat pilihan investasi, didorong oleh persepsi bahwa tindakan tersebut adalah yang paling bijaksana atau aman. Studi tentang Herding Behavior di pasar keuangan telah berlangsung sejak tahun 2000, mengungkapkan prevalensi yang lebih jelas dari fenomena ini di negara berkembang dibandingkan dengan negara maju [1].

Kondisi pasar yang tidak pasti dan asimetri informasi di antara investor diidentifikasi sebagai katalis utama untuk Herding Behavior. Selain itu, bias kognitif dan emosional pada investor diyakini berperan dalam menghasut perilaku tersebut. Manajer juga dapat diberi insentif untuk terlibat dalam Herding Behavior dengan prospek imbalan tinggi atau mempertahankan reputasi positif. Deteksi Herding Behavior di pasar keuangan melibatkan pemanfaatan metode seperti CSAD (Cross-Sectional Augmented Dickey-Fuller), analisis bibliometrik, dan tinjauan literatur sistematis [2].

Faktor-faktor seperti sentimen pasar, pengaruh psikologis, dan asimetri informasi berkontribusi pada terjadinya Herding Behavior di pasar saham, dengan investor sering terpengaruh oleh psikologi massa dan tindakan entitas berpengaruh seperti eksekutif perusahaan dan lembaga besar[4]. Kurangnya informasi yang dapat dipercaya, baik di dalam negeri maupun internasional, juga dapat memicu Herding Behavior di antara investor [5]. Untuk mengurangi risiko yang terkait dengan Herding Behavior, investor disarankan untuk melakukan analisis fundamental dan teknis menyeluruh, mengevaluasi indikator keuangan, dan mematuhi strategi perdagangan yang terdefinisi dengan baik [3]. Memahami dampak kondisi pasar, sentimen, dan emosi pada keputusan investasi sangat penting, karena Herding Behavior dapat menutupi pengambilan keputusan rasional berdasarkan fundamental Perusahaan [6]. Selanjutnya, mengingat implikasinya terhadap penilaian aset dan pasar keuangan, Herding Behavior memerlukan studi komprehensif dalam bidang keuangan perilaku[7].

Untuk menghindari herding behavior, investor harus melakukan analisis fundamental dan teknikal, menilai rasio-rasio keuangan, dan melakukan trading plan yang telah disusun[9].

Herding behavior di pasar modal dapat mempengaruhi investor secara negatif dalam beberapa hal:

1. Kondisi Pasar: Ketika pasar sedang bullish atau bearish, ditambah dengan adanya asimetri informasi antar investor, maka fenomena perilaku herding di pasar modal meningkat[8].

2. Sentimen dan Emosi: Sentimen yang sedang terjadi di pasar dapat memengaruhi keputusan investor, meskipun terkadang sentimen tersebut bisa jadi tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap pasar atau sektor tertentu[9].

3. Pengambilan Keputusan Investasi: Investor yang melakukan herding behavior akan cenderung tidak memperhatikan fundamental dari suatu perusahaan, tetapi cenderung lebih memfokuskan pada noise-noise ataupun sentimen negatif yang ada di pasar, yang akan melakukan pembelian dan penjualan yang sama sesuai dengan arah kerumunan (trade with the crowd)[10].

4. Krisis: Herding behavior perlu diteliti karena cenderung merupakan salah satu poin kunci di behavioral finance, dimana herding behavior merupakan salah satu faktor pendorong yang signifikan dari terjadinya asset bubbles dan meningkatkan tingkat volatilitas pasar[10].

Untuk menghindari herding behavior, investor harus melakukan analisis fundamental dan teknikal, menilai rasio-rasio keuangan, dan melakukan trading plan yang telah disusun[9].

Herding behavior di pasar modal dapat mempengaruhi pasar modal dalam beberapa hal:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun