Tidak dipungkiri lagi bahwa kinerja karyawan sangat berkonsekuensi terhadap komitmen serta kepuasan kerja pada sebuah perusahaan. Oleh karena itu perlunya membangun sebuah komitmen terhadap kepuasan kerja agar dapat bisa meningkatkan ataupun memperbaiki kualitas kerja pada seorang karyawan.
Dalam jagat kerja, komitmen satu beserta perusahaan ataupun organisasi seringkali melahirkan masalah yang sangat penting. Komitmen kuat yang dipunyai oleh karyawan untuk perusahaan yang diinginkan untuk setiap organisasi untuk tiada beimbas terhadap kemerosotan kinerja jenderal organisasi.
Hal ini tidak biasa bagi pengusaha dan karyawan masih tidak mengerti arti dari komitmen serius. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kontribusi antara kepuasan kerja dan partisipasi kerja dengan komitmen organisasi. Dalam hal ini, pentingnya kepuasan tenaga kerja dan partisipasi kerja sebagai faktor yang dapat meningkatkan komitmen organisasi.
Komitmen karyawan dengan organisasi mereka merupakan aspek yang perhatian tambahan harus diperoleh di aspek basis upaya manusia, elemen ini terlalu dikrusialkan lantaran orang-orang yang mempunyai komitmen amat besar terhaluan perusahaan ataupun organisasi mungkin terus membela baik kemajuan organisasi. Menilik dari Robbins (2008), kualitas basis daya seseorang yang memiliki efek yang kuat pada kinerja organisasi adalah komitmen organisasi.
Kepuasan kerja merupakan evaluasi evaluasi pekerjaan (Hakim di Diefendorff et al., 2006). Individu dengan tingkat tinggi kepuasan kerja sebagai pekerjaan mereka dan menemukan kebutuhan dan keinginan mereka. Sementara individu dengan rendahnya tingkat kepuasan kerja tidak suka pekerjaan mereka.
Komitmen serta kepuasan kerja meliputi beberapa variabel bersatu menyatakan bahwa partisipasi kerja secara signifikan dipengaruhi kepuasan kerja serta komitmen perusahaan ataupun organisasi. Lambert (2008) mengatakan bahwa partisipasi kerja memiliki pengaruh positif terhadap komitmen organisasi.Â
Orang-orang yang tidak terlibat dengan pekerjaan mereka mungkin lebih cenderung untuk menyalahkan organisasi untuk pekerjaan mereka miliki sehingga mereka hanya memberikan perhatian kecil, yang berarti bahwa ia hanya memiliki komitmen yang lebih sedikit dengan organisasi.
Telah terbukti bahwa kepuasan kerja telah berkontribusi pada komitmen sebuah organisasi ataupun perusahaan, kepuasan kerja serta partisipasi tenaga kerja yang dapat terbukti telah berkontribusi pada komitmen organisasi.Â
Jika karyawan lega dengan tugas dan dunianya, rasanya diakui oleh organisasi dan orang-orang yang ikut serta demi kegiatan perusahaan ataupun organisasi akan memiliki komitmen organisasi yang tinggi dan sebaliknya.
Meniti dari dua faktor tersebut, respons sentimental pegawai ataupun karyawan angsal dikentarakan setenggat pada akibatnya akan dapat berimbas pada sebuah komitmen perusahaan ataupun organisasi Anda.Â
Karena pentingnya komitmen organisasi kepada karyawan di perusahaan atau organisasi, itu akan mempengaruhi tonggak sejarah keberhasilan umum perusahaan.
Dengan penjelasan diatas dapat membuat kita tahu bahwa komitmen dan kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan pada sebuah perusahaan dan dapat memperbaiki kualitas kerja pada karyawan. Demikian yang dapat bisa saya sampaikan diatas semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H