Mohon tunggu...
Bintang Fauharza
Bintang Fauharza Mohon Tunggu... Aktris - mahasiswa

Mahasiswa Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Masa Depan Kecerdasan Buatan: Peluang, Tantangan, Dan Resiko

6 Oktober 2024   16:56 Diperbarui: 6 Oktober 2024   17:12 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecerdasan Buatan (AI) dengan cepat mengubah berbagai aspek kehidupan, menciptakan peluang sekaligus tantangan. AI memiliki potensi besar di berbagai industri seperti kesehatan, keuangan, pendidikan, dan manufaktur. Di sektor kesehatan, AI mempercepat diagnosis dan penemuan obat, sedangkan di manufaktur, AI meningkatkan efisiensi dengan menggunakan robotika dan pemeliharaan prediktif. Dalam pendidikan, AI mempersonalisasi pengalaman belajar, sementara di sektor keuangan, AI membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang lebih cerdas dan deteksi penipuan.

Namun, muncul juga risiko dan kekhawatiran etis terkait AI. Salah satu kekhawatiran utama adalah hilangnya pekerjaan akibat otomatisasi, dengan proyeksi menunjukkan gangguan signifikan di berbagai bidang pada tahun 2028. Di sektor keuangan, algoritma AI juga dapat menyebabkan ketidakstabilan jika memicu kehancuran pasar, seperti yang pernah terjadi pada Flash Crash 2010. Selain itu, masalah privasi, bias dalam algoritma pengambilan keputusan, serta potensi penyalahgunaan AI oleh rezim otoriter untuk pengawasan semakin mendapat perhatian.

Pemerintah di seluruh dunia mulai menangani tantangan ini. Di AS, misalnya, diperkenalkan "AI Bill of Rights" yang bertujuan untuk melindungi privasi data dan kebebasan sipil, meskipun lebih sebagai pedoman daripada hukum yang dapat ditegakkan. Di sisi lain, Uni Eropa mendorong regulasi AI untuk menetapkan standar global dalam penggunaannya, terutama dengan fokus pada transparansi dan akuntabilitas.

Sumber: adobe stock
Sumber: adobe stock

Ke depan, peran AI dalam menangani perubahan iklim juga menjadi perdebatan. Meski AI dapat membantu mengoptimalkan rantai pasokan dan mengurangi emisi, konsumsi energi yang diperlukan untuk melatih model AI besar dapat memperburuk masalah lingkungan. Oleh karena itu, masa depan AI tidak hanya bergantung pada kemajuan teknologi tetapi juga pada kemampuan untuk mengatur penggunaannya secara efektif, guna memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan risiko.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa membaca sumber dari Built In, Inovasi, dan U.S. Government Accountability Office.

referensi

-https://inovasi.ac.id. Apa itu AI (Artificial Intelligence)? Kelebihan, Kekurangan dan Tools AI Terbaik

-https://www.gao.gov. Artificial Intelligence’s Use and Rapid Growth Highlight Its Possibilities and Perils

-https://builtin.com. The Future of AI: How Artificial Intelligence Will Change the World

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun