Mohon tunggu...
Bintang AhmadJulian
Bintang AhmadJulian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Travelling dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Money

Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia

24 Februari 2023   13:35 Diperbarui: 24 Februari 2023   13:39 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembayaran QRIS untuk seluruh pembayaran (Source www.jaringanprima.co.id)

Sistem pembayaran di era sekarang cukup simple, bagaimana tidak? sekarang pembayaran tidak memerlukan uang fiat maupun kartu debit ATM. Jadi pembayaran di era sekarang cukup mudah dilalui dengan gadget masing-masing, hanya melalui men-scan kode QRIS yang telah disediakan lalu pembayaran telah selesai. Di era yang semakin berkembang ini pasti semua orang tidak asing lagi dengan sistem pembayaran saat ini.

Sebelum melangkah lebih jauh lagi, mari kita ketahui sistem pembayaran yang ada di Indonesia sebelumnya. Di era sebelumnya di Indonesia memakai sistem Uang Komoditas. Nah Uang Komoditas adalah benda yang memiliki nilai intrinsik sebagai media tukar dan diterapkannya pada jaman penjajahan, contoh dari uang komoditas sendiri seperti logam mulia seperti emas dan perak. Terlebih bisa juga barang antar barang dikarenakan masih memakai sistem barter.

Ilustrasi sistem pembayaran Uang Komoditas (Source www.istockphoto.com)
Ilustrasi sistem pembayaran Uang Komoditas (Source www.istockphoto.com)

Namun Uang Komoditas itu sendiri dianggap tidak efektif, dikarenakan emas dan perak itu sangat berat sehingga sulit dibawa ke berbagai tempat. Lalu perkembangan berikutnya adalah Uang Fiat, mulai beredar dan disahkan di Indonesia pada tahun 1946 yang kita kenal sampai sekarang ini yaitu "Rupiah". Lalu kelemahan dari Uang Fiat ini adalah mudah dicuri dan membutuhkan banyak biaya perpindahan jika dalam jumlah besar.

Ilustrai Rupiah (Source d.pngtree.com)
Ilustrai Rupiah (Source d.pngtree.com)


Dari kelemahan Uang Fiat tadi, akhirnya perbankan mulai berkembang dan ditemukannya cek. Cek adalah instruksi dari perseorangan kepada bank yang dimilikinya untuk mentransfer uang dari rekening sebelumnya ke rekening yang dituju. Ditemukannya cek adalah memungkinkan konsumen tidak perlu membawa uang dalam jumlah banyak dan lebih mudah saat bertransaksi yang akan di gantikan dengan selembar kertas instruksi dari bank.

Pada kelebihan yang kita lihat dari sistem pembayaran cek, Namun terdapat kelemahan pada sistem pembayaran dengan mengunakan cek. Cek tidak dapat digunakan untuk menginginkan pembayaran yang cepat karena membawa cek satu tempat ke tempat lain membutuhkan waktu dan pencairan dari cek tersebut juga dibutuhkan beberapa hari lagi bagi bank sebelum mengizinkan penggunaan uang yang dicairkan dari cek tersebut.

Ilustrasi Cek (Source www.istockphoto.com)
Ilustrasi Cek (Source www.istockphoto.com)
Dapat dilihat dari kelemahan dari cek, seiringnya perkembangan teknologi akhirnya bank menyediakan situs di mana konsumen dapat masuk ke situs tersebut dan dengan mengklik pembayaran elektronik terjadi. Namun kalau konsumen tidak mempunyai komputer atau gadget yang memumpuni pembayaran elektronik dapat menggunakan uang elektronik yaitu memakai kartu debit yang digunakan pada mesin ATM bank yang konsumen miliki dan bisa gesek memakai mesin EDC.

Ilustrasi pembayaran memakai mesin EDC (Source klikasuransiku.com)
Ilustrasi pembayaran memakai mesin EDC (Source klikasuransiku.com)
Kejadian yang dialami sekarang ini telah berkembang memakai uang elektronik, dan semakin dipermudah melalui aplikasi yang telah disediakan oleh bank-bank yang konsumen pakai melalui gadget yang dimiliki. Namun era sekarang semakin berkembang lagi dengan adanya QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.

Pembayaran QRIS sangatlah diminati oleh masyarakat dikarenakan hanya men-scan QRIS kode yang telah disediakan. Terdapat banyak yang sudah menggunakan sistem pembayaran ini, seperti coffeshop, toko kelontong dan tempat yang menyediakan QRIS ini. Kita dapat juga menggunakannya sebagai transaksi antar pengguna tanpa dikenakan biaya admin dan bank-bank di Indonesia saat ini juga telah memakai sistem pembayaran ini.

Tidak asing lagi kita melihat contoh dari aplikasi Shoope yang mempunyai ShoopePay, Gojek yang mempunyai Gopay dan ada Grab yang mempunyai Ovo. Meskipun kode QRIS milik GoPay namun pengguna ShoopePay,Ovo dan bank-bank juga dapat menscan kode tersebut. Yang perlu diperhatikan dalam sistem pembayaran ini adalah konsumen harus memiliki aplikasi tersebut dan mempunyai dana yang cukup serta mempunyai koneksi internet untuk mengaksesnya.

Ilustrasi pembayaran QRIS untuk seluruh pembayaran (Source www.jaringanprima.co.id)
Ilustrasi pembayaran QRIS untuk seluruh pembayaran (Source www.jaringanprima.co.id)

Bagaimana sobat Kompasiana? mudah bukan sistem pembayaran yang semakin berkembang pada saat ini, apalagi kaum Millennial yang menginginkan tidak suka membawa uang jumlah banyak dan menjadi membawa gadget saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun