Fenomena cancel culture yang menimpa Nikita Mirzani mencerminkan dinamika kompleks antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial. Sementara publik berhak untuk mengkritik, kita juga harus memberi kesempatan bagi individu untuk belajar dari kesalahan mereka. Dengan pendekatan yang lebih bijaksana, kita dapat membangun lingkungan yang lebih inklusif, di mana kritik konstruktif dapat berkembang tanpa harus mengekang kebebasan berbicara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H