Mohon tunggu...
Bintang Aprilio Putra
Bintang Aprilio Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Somnolent.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Burnout Kala Pandemi

17 Juli 2021   17:19 Diperbarui: 17 Juli 2021   23:24 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

             Apa yang muncul pertama kali di pikiran kalian ketika mendengar kata pendidikan? Sekolah? Kegiatan belajar-mengajar? Prestasi? Nilai? Ya, tidak masalah kalau kamu menganggap semua hal tersebut memang tidak pernah lepas dengan dunia pendidikan. Tapi, apa sih sebenarnya pengertian pendidikan menurut para pakar?

"Menurut John Dewey (2004), pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan yaitu suatu pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses penyesuaian pada setiap fase dengan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan."

Sedangkan, "Ahmad D. Marimba (1976) mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu proses bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik pada suatu proses perkembangan jasmani  rohani peserta didik, dengan tujuan terbentuknya pribadi peserta didik yang unggul."

            Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah suatu proses bertumbuhnya akal manusia dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, atau bisa juga dianggap sebagai penyempurnaan akhlak manusia. Pada era pandemi seperti sekarang ini kegiatan yang terkait dengan pendidikan seperti kegiatan pembelajaran di sekolah tentunya akan banyak yang berubah. Seperti kegiatan belajar-mengajar yang dialihkan menjadi daring dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia, seperti handphone, laptop, dan lainnya.

           Dengan diadakannya pembelajaran daring ini tentunya disambut baik oleh para siswa. Namun tentunya seiring berjalannya waktu, rasa jenuh akan pembelajaran daring semakin terasa. Kejenuhan ini tentunya berdampak pada kondisi mental para siswa. Akibatnya banyak siswa yang mengalami penurunan nilai. Dengan beberapa faktor penyebab seperti berikut. 

1. Rutinitas yang terlalu monoton

Rutinitas ini menghantui siswa setiap harinya. Seperti absen pagi, menunggu tugas diberikan guru, mendengarkan penjelasan dari guru secara daring. Lalu dilanjut dengan mengerjakan tugas hingga larut malam. Fenomena looping inilah yang menyebabkan banyak siswa menjadi stress.

2. Tugas yang menumpuk

        Survei KPAI tentang pelaksanaan belajar daring di 20 provinsi dan 54 kabupaten/kota mengatakan 73,2% siswa dari 1.700 responden, atau 1.244 siswa, mengaku terbebani tugas dari para guru. Sebanyak 1.323 siswa dari seluruh responden kesulitan mengumpulkan tugas karena guru meminta mereka mengerjakannya dalam waktu singkat. Ditambah lagi ada beberapa guru yang kurang memberikan penjelasan tentang materi yang diajarkannya. Akibatnya siswa jadi kurang mengerti tentang materi yang diajarkan.

3. Lingkungan yang tidak kondusif

        Situasi rumah kadang tak menentu, kadang suara bising mengganggu aktivitas kita yang sedang belajar. Tidak ada teman yang bisa diajak berdiskusi. Perangkat yang kurang memadai juga dapat menjadi kendala. Bisa  juga kondisi rumah yang kurang nyaman, membuat kita menjadi malas.

         

         Nah, lalu bagaimana sih cara belajar efektif supaya kita bisa terus produktif dan berkembang pada era pandemi sekarang ini? Apalagi bagi kalian yang sedang merasa jenuh dengan rutinitas kalian. Beberapa cara di bawah ini mungkin dapat membantu kalian dalam menghadapi masalah tersebut.

1. Selalu berdoa dan bersyukur pada Tuhan YME

         Dengan bersyukur kepada Tuhan kita dapat lebih memaknai hidup. Carilah satu hal yang dapat kalian syukuri pada hari itu dan jadikanlah motivasi. "Bersyukur itu menurut saya sesuatu hal yang sangat sederhana tapi seringkali kita lupakan. Sudahkah anda bersyukur hari ini? (Riana, 2020)." Dengan selalu bersyukur juga dapat membuat kita selalu positif dan pikiran positif ini akan meningkatkan sistem imun dalam tubuh kita. Hal ini berguna pada masa pandemi ini.

 2. Membangun support system

        Support system merupakan tempat kalian mencurahkan keluh kesah, saling bertukar pikiran, dan tempat mencari dukungan. Support system dapat berupa keluarga, sahabat, bahkan guru kalian. Diharapkan dengan adanya support system ini dapat mengurangi tingkat stress dan menghadapi masalah dengan lebih siap. Dengan adanya support system ini juga dapat menambah motivasi.

3. Buatlah goals harian

        Kalian bisa mencoba cara ini apabila kalian merasa kurang mendapatkan apresiasi selama pembelajaran daring. Cobalah untuk membuat satu atau dua goals setiap harinya. Siapkan juga hadiah untuk diri kalian sendiri apabila telah melaksanakan goals itu, hadiahnya yang sederhana saja seperti cokelat, makanan ringan, atau bahkan sekedar waktu bermain gim. Hal ini supaya kalian bisa lebih terarah setiap harinya.

4. Mencari kegiatan bermanfaat lain yang kalian sukai

        Gunakanlah waktu yang ada untuk terus mengembangkan diri. Kalian bisa mencari berbagai kegiatan lain yang kalian suka, seperti berkebun, berolahraga, melukis, memasak, membaca buku. Kalau mau yang  lebih berbobot kalian bisa coba untuk ikut seminar online, melatih skill baru seperti belajar coding, belajar ilmu edit video, dan kegiatan lainnya. Tidak ada salahnya juga untuk mengulang materi pelajaran yang kurang dipahami.

        Jadi, arti pendidikan sebenarnya adalah sebuah pertumbuhan, mungkin beberapa cara diatas dapat membantu kalian menghadapi situasi sekarang ini. Intinya adalah kalian jangan pernah menyerah berusaha apapun itu keadaannya. Boleh saja istirahat sejenak, tapi janganlah lupa untuk berlari sesudahnya. Jadi apa yang akan kalian mulai hari ini?

 

Daftar Pustaka

Aini, Nurlatifah. (2020). Kualitas Belajar Menurun Selama Masa Pandemi, Setuju? Diakses pada 3 Juli 2021, dari Suaracom

Aunulloh, Irma Nurfajri. (2020). 5 Cara Membangkitkan Semangat Saat Depresi di Tengah Wabah Virus Corona. Diakses pada 5 Juli 2021, dari Pikiran Rakyat

Farisa, Fitria Chusna. (2020). Merry Riana Ajak Masyarakat Banyak Bersyukur di Tengah Pandemi. Diakses pada 5 Juli 2021, dari  Kompas.com

Gabriella, Florencia. (2020). Pentingnya Suppot System untuk Pengembangan Diri. Diakses pada 5 Juli 2021, dari Halodoc

Hidayat, Reja. (2020).  Stres, Burnout, Jenuh: Problem Siswa Belajar Daring Selama COVID-19. Diakses pada 5 Juli 2021, dari Tirto

Marimba, Ahmad D. 1976. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Al Ma'arif.

Mufridah, Ukhti Febiana. (2020). Tips Mengerjakan Tugas Selama Pembelajaran Daring Agar Tidak Menumpuk. Diakses pada 6 Juli 2021, dari Taman Pustaka

Ratriani, Virdita. (2020). Inilah 7 Kegiatan yang Bermanfaat yang Bisa Dilakukan Selama Pandemi Corona. Diakses pada 6 Juli 2021, dari Kontan

Wasitohadi. (2014). Hakikat Pendidikan Dalam Perspektif John Dewey. Satya Widya, 30(1), 49-61.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun