Mohon tunggu...
Muhammad BintangAs
Muhammad BintangAs Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa di suatu universitas negeri di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Air Jadi BBM, Dijegal Mafia Minyak atau Masyarakat Kurang Literasi?

22 Mei 2022   17:36 Diperbarui: 22 Mei 2022   17:44 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Captured Komentar video Fajrul FX

Air adalah salah satu sumber kehidupan di sebuah planet, dari air inilah banyak makhluk hidup ini dapat  melangsungkan kehidupannya. Bahkan di bumi kita terdiri dari 72 % air dan 28%  daratan. Sehingga bisa dibayangkan betapa melimpahnya sumber daya alam kita ini. Hal itu sangat berbanding terbalik dengan bahan bakar minyak yang dimiliki umat manusia.  Berdasarkan artikel pada laman MAHB Stanford, bahan bakar fosil memiliki limit/batas konsumsi. Dari MAHB Stanford dapat kita lihat grafik prediksi cadangan bahan bakar fosil untuk beberapa puluh tahun mendatang. 

Minyak akan berakhir pada 2052 -- 31 tahun lagi Gas akan berakhir pada 2060 -- 39 tahun lagi Batu bara akan bertahan hingga tahun 2090 -- 69 tahun lagi. Hal ini bukan sesuatu hal yang mengherankan mengingat setiap harinya kita sangat tergantung dan sering memakai produk minyak bumi serta minyak bumi adalah sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui. Karena minyak bumi terbentuk sekitar 200 juta tahun lamanya. Karena hal itulah umat manusia berlomba lomba mencari dan menciptakan sumber energi yang terbarukan mulai dari membuat listrik dari nuklir atau yang lebih akrab dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir. 

Namun siapa sangka ada orang yang mampu menciptakan sumber energi seperti bahan bakar minyak dengan air. Ya kalian tidak salah membaca. Air yang kita miliki di gadang gadang mampu menjadi energi bahan bakar minyak namun dalam penerapannya hingga kini tidak segera terbukti klaim tersebut. Meski sudah banyak sekali beredar berita motor dengan bahan bakar air ini sudah berkali-kali  dalam beberapa dekade terakhir ini namun mengapa tak kunjung ada hasil dan bukti nyata dari penemuan tersebut banyak orang yang selalu berasumsi bahwa penemuan tersebut akan di jegal oleh para penguasa yang menjalankan perdagangan minyak bumi. Namun, apakah benar seperti itu kebenarannya?

Pertama tama sumber berita yang akan kita ambil berasal dari  oto.detik.com di judul berita nya tertulis sangat jelas dan tanpa sedikit keraguan. "Viral Air Dijadikan Pengganti Bensin: 1 Tetes Bisa Tempuh 50 Km, Sudah Diuji TNI" Dalam judul yang menggemparkan tersebut sepertinya sangat meyakinkan dan membawa angin segar atas permasalahan kelangkaan minyak bumi di masa depan. Belum lagi dengan membawa nama sebuah instansi pemerintahan membuat hal tersebut menjadi dua kali lipat meyakinkan. Dikutip dari detik otomotif.com "Sebagai informasi, teknologi bahan bakar air ini dibuat Aryanto Misel (67), warga Lemahabang Wetan Kecamatan Lemahabang, Cirebon. Menurut Aryanto alat tersebut mampu mengkonversi air menjadi hidrogen dan bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor. 

Alat pengubah air menjadi hidrogen itu dinamakan Nikuba, yang merupakan akronim dari Niku Banyu. Dalam bahasa Indonesia, Niku Banyu berarti Itu Air. Dalam penjelasannya di akun Twitter @NikubaHidrogen, disebutkan satu tetes air mampu menggapai 45-50 km jarak. Aryanto menyebut, untuk sekitar 1 liter air yang dikonversi menjadi Hidrogen melalui Nikubanyu buatannya, mampu membuat kendaraan menempuh perjalanan dari Cirebon hingga Semarang, pulang pergi.

 Lalu bagaimana cara kerja dari alat bernama Nikubanyu itu?  Seperti dikutip dari detikNews, Nikuba memiliki fungsi memisahkan Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) yang terkandung dalam Air (H2O). Proses pemisahan ini disebut elektrolisis. Hidrogen yang telah dihasilkan kemudian dialirkan ke ruang pembakaran kendaraan bermotor sebagai bahan bakar. Sementara Oksigennya akan kembali dielektrolisis menjadi Hidrogen dan dialirkan lagi ke ruang pembakaran kendaraan bermotor. Hanya saja, kata Aryanto, Air yang bisa dikonversi jadi Hidrogen untuk bahan bakar kendaraan bermotor melalui alat Nikuba adalah air yang sudah tidak memiliki kandungan logam berat. Saat ini, alat pengkonversi Air menjadi Hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan bermotor buatan Aryanto telah dipasang di 31 unit kendaraan dinas milik TNI."

Dalam kutipan di atas sangat jelas bahwa akan ada harapan besar dari kita Indonesia untuk melakukan inovasi. 

Namun, dari sudut pandang yang berlawanan youtuber bernama Fajrul fx seorang youtuber yang sedang menempuh pendidikan S2 fisika di luar negeri. Dalam channel youtube nya dengan secara tersirat menyatakan bahwa dia kurang mempercayai berita tersebut. Hal ini dapat dilihat dari videonya yang dibuat pada 10 mei 2022. Dengan judul "Meluruskan berita penemuan bahan bakar dari air ini......"

Dalam videonya dia berkata "pertama-tama aku mau menyampaikan dulu bahwa melakukan inovasi itu adalah hal yang sangat baik sangat keren jadi sangat patut untuk diapresiasi lah ya

teman-teman tapi kita juga tetap harus kritis ya dan untuk hal ini ini ada beberapa hal yang perlu diluruskan biar orang-orang juga nggak salah paham gitu"  dalam videonya ia juga menjelaskan kepada para penontonnya bahwa sudah banyak orang yang pernah menemukan alat serupa lalu dia juga menjelaskan bahwa alat yang dibuat oleh kakek kakek dari cirebon ini sebenarnya tidak menjadikan air sebagai sumber utamanya. Melainkan sumber tenaga utama adalah listrik dari aki sepeda motor itu sendiri. Dikarenakan sebenarnya bahan yang dibakar ialah dari hidrogen yang berasal dari air dimana untuk memecah unsur H2O menjadi terpisah memerlukan aliran listrik. Sehingga hal tersebut sudah bertentangan dengan anggapan masyarakat dimana air lah yang menjadi sumber tenaga untuk motor tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun