Mohon tunggu...
bintang Budiman
bintang Budiman Mohon Tunggu... karyawan swasta -

ramah dan bersahaja..........

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harapan Seorang Petani

27 Oktober 2009   07:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:31 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teringat saya pada seorang sahabat yang berprofesi sebagai petani, dia rajin, cekatan, sanggup bekerja keras dan sedikit humoris, Zul namanya. Dia tinggal di sekitarBatang Timah, Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatera Barat. Sebuah kabupaten yang dulunyamenjadi satu dengan Kabupaten Pasaman Timur.

Kabupaten Pasaman Barat memiliki akses ke pusat kota Simpang Empat terus ke Ujung Gading,akses ke Malampah, Panti, Rao hingga ke perbatasan Sumatera Utara, juga akses ke Lubukbasung dan Padang Pariaman. Bila hendak ke rumahnya, saya harus melalui Lubukbasung, Bawan, Tapian Kandis, barulah tiba di Batang Timah. Sepanjang jalan yang dilalui hanya lah hamparan kebun kelapa sawit sejauh mata memandang, diselingi pasar, kebun jagung, area persawahan, beberapa perbukitan dan beberapa perkampungan.

Setiap hari Zul bertugas memanen kelapa sawit baik kebunmiliknya, kebun saya, ataupun kebun milik orang lain.

Baiklah saya bercerita sedikit mengenai kelapa sawit, Biji yang dihasilkan oleh kelapa sawit dalam bentuk Tandan Buah Segar diolah untuk dijadikan minyak kelapa sawit, sedangkan inti dari bijinya yang biasa disebut inti sawit kabarnya diolah untuk dijadikan cocofat sebagai bahan baku pencipta rasa makanan tertentu, adapun batangnya sering digunakan orang sebagai jembatan sederhana untuk kendaraan ringan.

Dalam satu Tandan Buah segaryang dihasilkan sebuah pohon berumur 4 hingga 5 tahun, dapat berukuran 10 hingga 15 kg, semakin tua pohon semakin berat Tandan Buah Segar yang dihasilkannya, tentu saja diiringi dengan pemberian pupuk setiap 3 atau 6 bulan sekali. Sebatang pohon kelapa sawit menurut beberapa buku literaturdan pengalaman masyarakat setempat, dapat berusia hingga 20 tahun.

Propinsi Sumatera Barat terletak di daerah Khatulistiwa sehingga daerah tersebut mendapatkan sinar matahari yang cukup dan dikarenakan wilayahnya berbukit dan curah hujannya yang tinggi menjadikan pohon kelapa sawit dapat tumbuh maksimal, apalagi Kabupaten Pasaman Barat tepat terletak di tengah- tengah Khatulistiwa, hal ini ditandai dengan tugu Khatulistiwa yang dapat Anda jumpai saat Anda dalam perjalanan menuju Ibukota kabupaten Pasaman Barat.

Kembali pada sahabat saya, Zul

Setiap panen buah kelapa sawit, biasanya dua minggu sekali, saya selalu sempatkan untuk hadir menemaninya, karena itulah saya pilih hari Minggu, kegiatan dimulai sejak pagi hari, Mendodos (mengambil buah dengan cara ditusuk karena letaknya yang rendah) atau mengegrek (mengambil buah dengan cara dicungkil karena letaknya yang tinggi) adalah hal biasa baginya, setelah itu buah dikumpulkan dan diangkut dengan menggunakan keranjang yang diikatkan pada sepeda motor, barulah di jual pada pengumpul buah kelapa sawit.

Sore harinya setelah saya berenang di aliran sungai Batang Timah, kami sempatkan memetik beberapa buah jagung bahkan jika beruntung kami pulang dengan membawa pisang, singkong, beberapa buah mangga dan alpukat dari kebun kami, bahkan bila musim durian tiba, rasanya saya ingin tiap hari ke kebun menunggudurian jatuh.

Beberapa kali motor yang saya kendarai terperosok ke dalam kubangan lumpur, namun Zul tidak, bahkan beberapa kali saya terjatuh hingga belepotan lumpur dan kamipun tertawa.

Tiba di rumah zul tentu saja sudah malam, saya harus bergegas pulang dan saya harus kembali menempuh perjalanan yang cukup jauh, terkadang ditemani hujan dan petir yang menggelegar.

Zul tidak pernah mengeluh, setiap hari dia kerjakan tugasnya, termasuk merawat kebun miliknya sendiri. Tampaknya dia ingin menunjukkan bahwa seseorang itu haruslah kreatif, kebun sawit miliknya diselingi dengan menanam jagung, pisang, singkong, cabaidan beberapa pohon berbuah seperti mangga dan durian, bahkan beberapa hari sekali dia masih sempatkan memancing ikan untuk oleh2 bagi kedua putra putrinya tercinta.

Seiring dengan kabinet Indonesia Bersatu jilid II yang baru di lantik, kami menaruh harapan besar, kiranya terdapat kemudahan dalam ketersediaan pupuk dengan harga yang dapat dijangkau, semakin mudahnya distribusi pemasaran dan peningkatan harga jual hasil kebun termasuk harga jual Tandan Buah Segar Kelapa sawit. Semoga…..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun